Hezbollah Mengklaim Serangan Drone yang Melukai Lebih dari 60 Orang Israel: NPR

Personil layanan darurat menghadiri lokasi serangan drone yang diluncurkan oleh Hezbollah pada hari Minggu di Binyamina, Israel.

toggle caption

Amir Levy/Getty Images

TEL AVIV – Hezbollah telah mengaku bertanggung jawab atas serangan drone yang melukai lebih dari 60 warga Israel, termasuk beberapa dalam kondisi kritis. Serangan itu terjadi di kota Israel tengah Binyamina dan termasuk salah satu serangan korban massal terparah yang pernah disebabkan oleh kelompok militan Lebanon yang didukung Iran di negara itu.

Hezbollah mengatakan mereka sedang menargetkan pangkalan pelatihan militer Israel di kota itu. Belum jelas apa yang terkena dan apakah warga sipil atau prajurit yang terluka.

Pelayanan penyelamatan Israel mengatakan mereka telah merawat lebih dari 60 orang dengan berbagai tingkat cedera dan mereka telah dipindahkan ke lima rumah sakit.

Media Israel mengatakan dua drone diluncurkan dan sistem anti-rudal Israel mengintersep salah satunya. Belum jelas mengapa drone lainnya tidak diintersep.

Amerika Serikat mengatakan sebelumnya pada hari Minggu bahwa mereka akan mengirimkan sistem pertahanan udara yang dikenal sebagai baterai Terminal High-Altitude Area Defense (THAAD) untuk membantu Israel mempertahankan dirinya, bersama dengan personel yang diperlukan untuk mengoperasikannya, menyusul serangan rudal Iran terhadap negara tersebut hampir dua minggu yang lalu. Pentagon tidak memberikan rincian kapan sistem itu akan tiba.

Hezbollah dan Israel telah secara berkala bertukar tembakan melintasi perbatasan Lebanon selama lebih dari setahun, tetapi konflik cepat meruncing mulai bulan September.