Kelompok pemberontak Islam di Burkina Faso telah meningkatkan serangan terhadap warga sipil, melakukan pembunuhan dari pintu ke pintu, membelah tenggorokan, dan menargetkan jemaat Kristen, sebuah laporan oleh kelompok kampanye Human Rights Watch (HRW) mengatakan.
Data yang dikutip menunjukkan bahwa lebih dari 6.000 kematian, termasuk sekitar 1.000 warga sipil yang dibunuh oleh pemberontak Islam, telah tercatat di negara Afrika Barat itu dalam delapan bulan pertama tahun ini.
Burkina Faso telah berjuang melawan kelompok jihadis, termasuk yang terkait dengan al-Qaeda dan Negara Islam (IS), sejak tahun 2016.
Ketika Kapten Ibrahim TraorĂ© merebut kekuasaan dalam kudeta dua tahun lalu, dia berjanji untuk memperbaiki situasi keamanan yang memprihatinkan dalam “dua hingga tiga bulan”. Namun, kekerasan hanya memburuk.
Dirilis pada hari Rabu, laporan HRW mendokumentasikan kekejaman mengerikan yang dilakukan oleh jihadis.
Serangan sering dilakukan sebagai balasan terhadap komunitas yang menolak untuk bergabung dengan para jihadis atau dituduh berkolaborasi dengan pasukan pemerintah, kata HRW.
Serangan di gereja di desa timur laut Essakane pada bulan Februari menewaskan 12 orang.
“Saya melihat genangan darah yang besar dan jejak darah di seluruh gereja, serta tanda-tanda peluru di bangku-bangku,” kata seorang korban selamat, yang kehilangan saudaranya oleh para penyerang, dikutip sebagai mengatakan.