Hungary menghina sekutu saat mengambil alih kepresidenan Dewan Uni Eropa.

Negara Hungaria telah menghabiskan beberapa tahun terakhir mengkritik Uni Eropa. Selama enam bulan ke depan, Hungaria akan membantu memimpin Uni Eropa — dan ini akan menjadi perjalanan yang liar dan memperlihatkan.

Pada tanggal 1 Juli, Hungaria, si gangguan terbesar di Eropa, akan mengambil alih kepemimpinan rotasi Dewan Uni Eropa, sebuah jabatan yang membentuk agenda Uni Eropa namun jarang membuat berita di luar Brussels yang sepi.

Namun, slogan negara untuk masa tugasnya — ‘Make Europe Great Again’ — menunjukkan bahwa Hungaria berencana untuk memanfaatkan kesempatan pada saat Uni Eropa memberikan kesempatan menyoroti sekutu Uni Eropa dan mempromosikan paham kanan yang bangkit kembali.

Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban menjadi pusat perhatian pada saat keberhasilan partai-partai kanan jauh dalam pemilu terkini mengguncang keberlangsungan Eropa dan dunia sedang mempertimbangkan kemungkinan kembalinya sosok populis lain, mantan presiden Donald Trump.

Di Prancis, kekuatan besar dari partai kanan jauh Marine Le Pen membuat Presiden Emmanuel Macron membubarkan Parlemen dan mengadakan pemilu dadakan yang telah memasukkan ke dalam kekacauan politik kekuatan kunci Uni Eropa. Sementara itu, Jerman sedang mengatasi kesuksesan partai kanan jauh Alternatif untuk Jerman, sebuah partai yang dinilai ekstrem oleh layanan intelijen dalam negeri Jerman.

Orban memiliki hubungan erat dengan gerakan politik Trump dan menggunakan kesempatan ini untuk memberikan pesan kepada pihak kanan jauh di kedua sisi Atlantik: Kita berada dalam perjalanan ini bersama dan sedang meningkat.

Di Belgia, parlemen Uni Eropa, sedang bergerak cepat dalam menjajaki potensi keberhasilan partai-partai kanan…