Ibu yang sakit parah dari tahanan Gaza yang dibebaskan Noa telah meninggal

Kurang dari tiga minggu setelah Noa Argamani, sandera berusia 26 tahun, diselamatkan dari tawanan di Jalur Gaza, ibu yang sakit parahnya, Liora, meninggal dunia, demikian menurut sumber-sumber Israel pada hari Selasa.

Penyebab kematian adalah kanker, menurut Rumah Sakit Ichilov di Tel Aviv dan Forum Sandera dan Keluarga yang Hilang, yang dibentuk setelah ratusan orang diculik dalam serangan Oktober lalu di wilayah selatan Israel oleh penembak Hamas.

Liora Argamani, yang kabarnya berusia 61 tahun saat meninggal, membuat serangkaian video emosional memohon kepada para penculik putrinya agar memperbolehkannya bertemu dengannya sekali lagi sebelum ia meninggal.

Pada bulan Juni, pasukan khusus Israel menyelamatkan Noa dan tiga sandera lainnya dari tangan pasukan milisi Islam.

Dalam tulisannya di X, Benny Gantz, yang baru-baru ini menjadi anggota kabinet perang yang sekarang telah dibubarkan, dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan belasungkawa mereka kepada Noa dan ayahnya.

Nasib wanita Israel muda tersebut, yang diculik dari festival musik Nova, sangat menyentuh hati masyarakat Israel dan seluruh dunia.

Rekaman ketika ia diculik oleh teroris di atas sepeda motor dan menangis dengan putus asa menjadi simbol dari penderitaan para sandera yang diculik pada tanggal 7 Oktober. Pacarnya, yang juga diculik, masih ditahan di Gaza.

Di sebuah demonstrasi menentang pemerintah Israel pada akhir pekan, Noa Argamani membuat permohonan publik pertamanya menentang kebencian sejak pembebasannya.

“Saya berharap kita semua akan memiliki hari-hari yang lebih damai, hari-hari yang lebih tenang, dikelilingi oleh keluarga, teman, dan orang-orang baik,” katanya dalam pesan yang ditunjukkan di Tel Aviv pada malam Sabtu. “Yang terpenting, semoga kita belajar untuk mencintai dan tidak membenci.”