Hongaria menyetujui usulan Swedia untuk bergabung dengan NATO. Setelah lebih dari satu setengah tahun tertunda, Parlemen Hungary memberikan suara untuk menyetujui Swedia sebagai anggota baru NATO. Langkah ini memungkinkan Swedia untuk melewati hambatan terakhir yang telah menghambat keanggotaannya. Keputusan ini datang pada saat kritis bagi aliansi, yang telah berusaha untuk mengisolasi Rusia atas perangnya di Ukraina. Suara parlemen ini mengikuti keputusan Swedia untuk memberikan empat pesawat tempur Gripen buatan Swedia kepada Hungary serta janji bahwa Saab, yang memproduksi pesawat tempur tersebut, akan membuka pusat riset kecerdasan buatan di Hungary. Perdana Menteri Hungary, Viktor Orban, yang telah menjaga hubungan yang baik dengan Presiden Vladimir Putin, memiliki catatan panjang dalam menggunakan kekuatan veto Hungary atas keputusan penting di Eropa untuk mencoba mendapatkan uang atau penghargaan. Proses panjang dan melelahkan untuk mencapai titik ini kemungkinan akan meninggalkan rasa getir, dan tidak akan segera mengubah reputasi Orban sebagai pembuat masalah yang lebih tertarik dalam mendekatkan diri pada Putin daripada mendukung aliansi. Latar belakang: Setelah Putin menginvasi Ukraina, baik Finlandia maupun Swedia dengan cepat mengajukan diri untuk bergabung dengan NATO. Finlandia diterima menjadi anggota aliansi bulan April lalu, namun kekalahan strategis yang dihasilkan upaya tersebut oleh Putin telah terkikis oleh penundaan dalam persetujuan terhadap Swedia. Analisis: Putin sekarang menemukan dirinya dihadapkan pada NATO yang lebih besar dan termotivasi. Perluasan aliansi ini adalah dampak balik dari invasi Ukraina yang mungkin tidak dipertimbangkan olehnya.