LONDON (Pengas) – Pemerintah Inggris mengatakan bahwa mereka akan menghentikan ekspor beberapa senjata ke Israel karena ada risiko digunakan untuk melanggar hukum internasional.
Menteri Luar Negeri David Lammy mengatakan Senin ada “risiko jelas” beberapa barang bisa digunakan untuk “melakukan atau memfasilitasi pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan internasional.”
Beliau mengatakan kepada anggota parlemen bahwa keputusan tersebut berkaitan dengan sekitar 30 dari 350 lisensi ekspor ke Israel, dan bukan embargo senjata.
“Kami tidak mengambil keputusan ini dengan enteng,” kata Lammy.
Inggris adalah salah satu dari sekutu lama Israel yang pemerintahannya semakin tertekan untuk menghentikan ekspor senjata karena dampak dari perang Gaza yang berlangsung sejak 11 bulan.
Perusahaan-perusahaan Inggris menjual jumlah senjata dan komponen yang relatif kecil ke Israel. Awal tahun ini pemerintah mengatakan ekspor militer ke Israel mencapai 42 juta pounds ($53 juta) pada tahun 2022.
Pemerintahan Partai Buruh Inggris, yang terpilih pada bulan Juli, menghadapi tekanan dari beberapa anggotanya sendiri dan anggota parlemen untuk memberikan tekanan lebih kepada Israel untuk menghentikan kekerasan.
Dalam perubahan dari sikap pemerintah Konservatif sebelumnya, pemerintah Perdana Menteri Keir Starmer mengatakan pada bulan Juli bahwa Inggris tidak akan campur tangan dalam permintaan Pengadilan Pidana Internasional untuk penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.