Iran menukar diplomat Uni Eropa dengan pria lain untuk membebaskan warga Iran yang dihukum atas eksekusi massal tahun ’88 di Swedia.

Pada hari Sabtu dilakukan pertukaran tawanan antara Iran dan Swedia yang menyebabkan Tehran membebaskan seorang diplomat Uni Eropa dan seorang pria lainnya untuk seorang warga Iran yang telah divonis di Stockholm karena melakukan kejahatan perang atas perannya dalam eksekusi massal tahun 1988 di Republik Islam tersebut. Penangkapan Hamid Nouri oleh Swedia pada tahun 2019 saat ia berwisata ke sana kemungkinan memicu penahanan dua warga Swedia lainnya, sebagai bagian dari strategi jangka panjang Iran sejak Revolusi Islam 1979 untuk menggunakan mereka yang memiliki hubungan di luar negeri sebagai tawanan dalam negosiasi dengan Barat. Oman, sebuah kesultanan di tepi timur Semenanjung Arab, memfasilitasi pembebasan tersebut, demikian lapor agensi berita resminya. Oman sejak lama bertindak sebagai perantara antara Iran dan Barat. Pada tahun 2022, Pengadilan Distrik Stockholm menjatuhkan hukuman seumur hidup kepada Nouri atas perannya dalam eksekusi tersebut. Kelompok hak asasi internasional memperkirakan sebanyak 5.000 orang dieksekusi. Iran tidak pernah sepenuhnya mengakui eksekusi tersebut, yang tampaknya dilakukan atas perintah Khomeini, meski beberapa berpendapat bahwa pejabat tinggi lain yang efektif mengendalikan pada bulan-bulan sebelum kematian Khomeini pada tahun 1989 juga terlibat. Presiden Iran yang telah meninggal, Ebrahim Raisi, juga terlibat dalam eksekusi massal tersebut. Keluarga Floderus mengatakan dia ditangkap pada April 2022 di bandara Tehran saat kembali dari liburan bersama teman-temannya. Kasus Azizi tidak sepopuler Floderus. Pada Februari, kelompok Aktivis Hak Asasi Manusia di Iran melaporkan bahwa warga ganda Iran-Swedia tersebut telah dijatuhi hukuman lima tahun penjara oleh Pengadilan Revolusi Tehran atas tuduhan “perhimpunan dan persekongkolan melawan keamanan nasional.” Kelompok tersebut mengatakan Azizi menderita kanker. Diplomat tertinggi Uni Eropa, Josep Borrell, memuji pembebasan kedua pria tersebut. Iran selama ini bersikeras bahwa mereka tidak menahan tahanan untuk digunakan dalam negosiasi, meski tahun-tahun dan pertukaran dengan AS dan negara lain menunjukkan sebaliknya.