Pemimpin parlemen Iran, Mohammad Bagher Ghalibaf, meremehkan ancaman Israel yang menargetkan program nuklir kontroversial negara tersebut. “Ini tidak lebih dari sekedar pembicaraan kosong,” kata mantan jenderal itu pada hari Rabu, sebagai tanggapan terhadap pertanyaan dari para jurnalis di Tehran, seperti yang dilaporkan oleh agensi berita negara IRNA. Pada hari Selasa malam, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa negaranya akan dapat fokus pada konflik dengan Iran setelah gencatan senjata berhasil dicapai di Lebanon. Milisi Lebanon Hezbollah dianggap sebagai sekutu non-negara terpenting bagi Iran. Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri di Tehran menyambut baik gencatan senjata yang disepakati antara Hezbollah dan Israel. Juru bicara kementerian Ismail Baghai mengatakan bahwa sekarang adalah waktu yang tepat untuk menekan untuk mencapai gencatan senjata dalam perang Gaza juga. Mengenai eskalasi lebih lanjut antara Iran dan Israel, Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi mengatakan di Lisbon bahwa Iran mempertahankan haknya untuk merespons serangan udara pada akhir Oktober, “namun juga mempertimbangkan perkembangan lain di wilayah tersebut, seperti kesepakatan gencatan senjata di Lebanon.”