Sebuah dermaga yang dibangun di Amerika Serikat untuk mengirim bantuan ke Gaza melalui laut yang telah dirundung masalah telah sekali lagi dibongkar akhir pekan ini karena diperkirakan gelombang tinggi, kata Pentagon.
Dermaga itu telah dihapus dari posisi yang terkait di Gaza dan akan ditarik ke pelabuhan Israel di Ashdod, kata Sabrina Singh, juru bicara pers kepresidenan Pentagon, kepada para wartawan Jumat lalu.
“Seperti biasa, keselamatan anggota layanan kami menjadi prioritas utama, dan relokasi sementara dermaga akan mencegah kerusakan struktural potensial yang dapat disebabkan oleh kondisi laut yang meningkat,” katanya.
Dermaga tersebut diumumkan oleh Presiden Biden dalam pidato Kenegaraan Maret lalu sebagai bagian dari upaya lebih luas oleh administrasinya untuk menyampaikan makanan dan bantuan lainnya yang menyelamatkan nyawa ke Gaza yang kelaparan seiring memburuknya situasi kemanusiaan dan pintu masuk tetap tersegel.
Komando Sentral AS mengatakan bahwa sejak 17 Mei telah membantu pengiriman lebih dari 8.831 ton metrik bantuan kemanusiaan ke pantai Gaza untuk distribusi lebih lanjut oleh organisasi kemanusiaan. Namun, kelompok bantuan memperkirakan bahwa Jalur di Gaza yang dilanda perlu ratusan truk bantuan setiap hari untuk mendukung lebih dari 2 juta orang yang terperangkap di dalamnya. Sebelum perang, rata-rata berat harian barang yang dikirim ke enklave tersebut dalam hari kerja sekitar 7.500 ton. Kritikus berpendapat bahwa daripada membangun dermaga, Amerika Serikat bisa saja menyampaikan bantuan ke Gaza lebih cepat dan dengan biaya yang lebih rendah dengan mendesak pemerintah Israel untuk mengurangi pembatasan terhadap bantuan yang melewati rute darat.
Dibangunnya dermaga di lepas pantai barat laut Gaza selesai pada Mei dan biaya proyek tersebut diperkirakan sebesar $230 juta. Pada akhir Mei, dermaga itu hancur akibat cuaca buruk, menyebabkan kerusakan sekitar $22 juta dan menonaktifkan operasi selama beberapa hari saat diperbaiki. Pada awal Juni, dermaga itu kembali sebagian dibongkar dan ditarik ke tempat perlindungan di Ashdod untuk menghindari cuaca buruk yang diprediksi, melanjutkan operasi sekitar seminggu kemudian. Namun, pemulihan tersebut sedikit memberi solusi terhadap pertanyaan tentang efektivitas proyek berbiaya jutaan dolar tersebut, atau apakah bisa dibatalkan.
Hambatannya lainnya adalah penangguhan operasi oleh Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang sebagian bertanggung jawab atas distribusi bantuan yang tiba dari dermaga, setelah operasi penyelamatan sandera Israel pada 8 Juni membebaskan empat sandera dan menyebabkan lebih dari 250 warga Palestina tewas. Juru bicara WFP Steve Taravella mengatakan kepada Associated Press Jumat lalu bahwa partisipasi PBB dalam dermaga masih ditunda menunggu penyelesaian kekhawatiran keamanan.