Pasukan Israel melaporkan pada hari Selasa bahwa mereka telah meningkatkan serangan darat mereka di selatan Lebanon, sementara milisi Islam Hezbollah mengatakan telah meluncurkan banyak peluru roket yang menyasar utara Israel.
Serangan diluncurkan ke berbagai target di utara Israel, demikian pernyataan milisi yang didukung Iran. Pasukan Israel mengatakan terjadi serangan udara di beberapa lokasi dekat perbatasan dengan Lebanon.
Sekitar 180 roket menyasar wilayah Galilea di Israel dan Haifa, kota terbesar ketiga di Israel, namun sebagian besar di antaranya berhasil dicegat, kata pasukan. Beberapa peluru juga mengenai pinggiran Haifa, kata mereka.
The Times of Israel menggambarkan serangan roket terbesar di kota pelabuhan itu sejak Hezbollah mulai menembak ke utara Israel setahun yang lalu.
Pasukan darat Israel telah merebut pos militer Hezbollah selama serangan mereka ke wilayah Lebanon, menurut sumber keamanan di Lebanon.
Hezbollah mengonfirmasi bahwa bendera Israel telah dikibarkan di pos di dekat desa Maroun al-Ras.
Sumber keamanan Lebanon mengatakan kendaraan militer Israel terlihat di dekat prajurit yang ditempatkan di sana sebagai bagian dari misi pengamat PBB, UNIFIL. Tidak ada konfirmasi langsung dari militer Israel.
Juru bicara Pasukan Interim Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL), Andrea Tenenti, mengatakan kepada dpa bahwa bentrokan bersenjata antara pasukan Israel dan Hezbollah sedang terjadi sangat dekat dengan posisi UNIFIL.
“Kami berada di tengah,” kata Tenenti, menambahkan bahwa pertempuran tersebut mengancam pasukan Baret Biru.