Israel menembak pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon, misi mengklaim

Pasukan Israel diduga membuka tembakan terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB di tiga posisi berbeda di Lebanon selama 24 jam terakhir, dengan dua pasukan penjaga perdamaian harus dirawat di rumah sakit akibat luka ringan, demikian disampaikan PBB.

Pasukan Israel “dengan sengaja menembak dan merusak” kamera keamanan PBB serta menembak ke sebuah pos PBB di selatan Lebanon, “mengenai pintu masuk ke bunker tempat pasukan penjaga perdamaian berlindung, serta merusak kendaraan dan sistem komunikasi,” tuduhan misi PBB tersebut dalam sebuah pernyataan.

Misi penjaga perdamaian PBB menyatakan bahwa mereka “sedang mengikuti perkembangan” atas serangan-serangan yang terjadi, mencatat bahwa “setiap serangan yang dilakukan secara sengaja terhadap pasukan penjaga perdamaian merupakan pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan internasional.” Pasukan Pertahanan Israel belum memberikan komentar mengenai tuduhan tersebut.

Israel sebelumnya telah meminta pasukan penjaga perdamaian untuk mundur dari basis-basis yang berdekatan dengan perbatasan Lebanon – hingga saat ini, misi PBB menolak untuk melakukannya.

Hubungan antara Israel dan PBB telah memburuk tajam selama perang di Gaza, dengan duta besar negara tersebut untuk aliansi tersebut menggambarkan PBB sebagai “organisasi teroris” pada awal tahun ini.

Israel mengambil langkah yang tidak lazim dengan melarang sekretaris jenderal PBB masuk ke negara tersebut awal bulan ini, dengan alasan kegagalan beliau untuk “tanpa syarat mengutuk serangan kriminal Iran terhadap Israel.”

Pejabat Israel telah menduga bahwa Hamas telah menggunakan fasilitas PBB di Gaza, dan menuduh anggota staf agensi PBB untuk bantuan kemanusiaan Palestina terlibat dalam serangan pada 7 Oktober.

Hampir 300 pekerja bantuan kemanusiaan, lebih dari dua pertiga di antaranya staf PBB, telah tewas di Gaza, demikian disampaikan PBB.