Militer Israel mengumumkan pada hari Sabtu bahwa mereka telah menemukan sejumlah mayat selama suatu operasi di Jalur Gaza, meminta masyarakat Israel untuk menahan diri dari membuat spekulasi tentang identitas mereka. Pengumuman tersebut kemudian diartikan secara luas di Israel sebagai konfirmasi bahwa lebih banyak sandera Israel telah meninggal dalam tahanan, dan dengan cepat menguatkan desakan untuk gencatan senjata segera guna membebaskan sekitar 100 sandera yang masih ditahan, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal, di Gaza. Sekitar 250 orang ditawan oleh Hamas dan sekutunya selama serangan mereka pada 7 Oktober terhadap Israel, yang memicu perang.
Militer mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu bahwa mayat-mayat yang baru ditemukan belum diidentifikasi dan belum dibawa ke Israel. Mereka tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang jumlah mayat yang ditemukan atau di mana mereka ditemukan, dan tidak secara resmi mengonfirmasi bahwa mereka adalah sandera.
Namun, berita penemuan tersebut mempercepat debat yang semakin panas di masyarakat Israel tentang apakah Israel harus melunakkan posisinya selama negosiasi dengan Hamas untuk gencatan senjata. Menurut persyaratan yang sedang dinegosiasikan saat ini, puluhan sandera akan dibebaskan dari tahanan sebagai imbalan ratusan warga Palestina yang ditahan di Israel.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak untuk melakukan kesepakatan di mana negara akan dapat mempertahankan kendali atas bagian-bagian strategis Gaza selama gencatan senjata dan dapat memulai kembali perang di masa depan. Posisi tersebut membuat marah warga Israel yang menginginkan para pemimpin mereka untuk segera setuju dengan kesepakatan untuk mempercepat pembebasan sandera. Selama berbulan-bulan, keluarga dan pendukung sandera mengatakan bahwa negosiasi yang terus berlanjut membuat kemungkinan lebih besar bagi kerabat mereka untuk dibunuh dalam tahanan.
Beberapa menit setelah pengumuman militer, sebuah kelompok payung yang mewakili keluarga sandera mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Netanyahu telah meninggalkan para sandera! Ini sekarang sudah menjadi kenyataan.” Pernyataan tersebut juga menyerukan kepada masyarakat untuk bersiap-siap melakukan demonstrasi baru mulai Minggu.
Lebih dari 100 sandera dibebaskan dalam gencatan senjata sebelumnya pada bulan November, sementara delapan orang telah diselamatkan hidup dalam operasi penyelamatan Israel yang telah menewaskan puluhan warga Palestina. Mayat beberapa orang lain juga telah ditemukan dan dikembalikan oleh militer Israel. Tiga orang ditembak dan dibunuh pada bulan Desember, setelah mengibarkan bendera putih, oleh tentara Israel.
Namun, sekitar 100 orang lainnya masih ditahan di Gaza, sekitar dua pertiga dari mereka diyakini masih hidup. Kritikus-kritikus Netanyahu mengatakan bahwa ia mengorbankan keselamatan sandera yang masih hidup dengan memperpanjang negosiasi tersebut. Netanyahu dan sekutunya mengatakan bahwa kesepakatan yang buruk akan membahayakan keamanan jangka panjang Israel.
Ronen Bergman berkontribusi dalam laporan tersebut.