Jalan-jalan tidak bisa dilalui di kota utama Tanzania

Rumah-rumah roboh dan jalan serta jembatan hancur setelah hujan deras melanda kota pantai Tanzania, Dar es Salaam, selama dua hari.

Seorang wanita terseret oleh banjir, sementara seorang anak hilang, radio lokal mengutip keluarga sebagai sumbernya.

Kerusakan paling parah terjadi di lingkungan yang dibangun di sepanjang sungai yang mengalir ke Samudra Hindia.

Dengan jalan tak bisa dilalui, beberapa anak sekolah dan pekerja terpaksa tinggal di rumah pada hari Senin.

Puluhan keluarga sedang menilai kerusakan yang disebabkan oleh banjir, dan mencoba untuk mengembalikan barang-barang milik mereka.

Hujan deras melanda kota tersebut pada hari Sabtu dan Minggu, dengan daerah yang paling terdampak adalah distrik Kinondoni dan Ilala.

Jembatan yang menjadi pintu gerbang ke pusat kota – termasuk tempat tinggal resmi Presiden Samia Suluhu Hassan – tidak bisa dilalui pada hari Minggu karena banjir, namun ini kini memungkinkan karena tingkat air telah turun.

Badan Meteorologi Tanzania telah memperingatkan mengenai hujan deras untuk sisa bulan ini, sementara presiden telah mendesak orang-orang untuk pindah dari daerah yang rentan terhadap banjir.

Otoritas tidak memberikan angka korban, namun seorang pria memberitahu stasiun radio bahwa istrinya telah terseret, sementara keluarga lain mengatakan bahwa mereka sedang mencari anak mereka yang hilang.

Mereka tidak yakin apakah dia terseret atau apakah dia selamat dan dijaga oleh keluarga lain.

Penduduk Kinondoni, Jonathan Urassa, mengatakan kepada BBC bahwa “beberapa orang telah kehilangan segalanya”.

Menunjuk seorang wanita tua, dia menambahkan: “Dia baru saja mengubur ibunya tahun lalu, dan sekarang rumahnya sudah hilang. Dia tinggal di rumah tetangganya.”

Penduduk lain, Elinaike Shoo, mengatakan bahwa dia juga kehilangan rumahnya akibat banjir.

“Saya tidak memiliki apa-apa lagi. Saya bahkan meminjam pakaian dari tetangga saya,” katanya.

Banjir dikatakan sebagai bencana alam terbesar di Tanzania, yang memengaruhi puluhan ribu orang setiap tahun.

Lebih dari 80 orang meninggal akibat banjir dan longsor di distrik Hanang di bagian utara Tanzania bulan lalu.

Orang-orang berusaha memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh banjir.