Jawaban Untuk Empat Pertanyaan yang Sedang Diajukan oleh Amerika tentang Penurunan Kognitif

Debat Donald Trump dan Joe Biden di atas panggung di Atlanta, GA pada 27 Juni 2024.

Getty Images

Debat Donald J. Trump / Joseph R. Biden pada 27 Juni sangat mencolok karena mereka adalah kandidat presiden tertua dalam sejarah Amerika. Masalahnya adalah kekhawatiran tentang penurunan kognitif. Secara khusus, orang ingin tahu apakah Trump yang berusia 78 tahun atau Biden yang berusia 81 tahun siap untuk pekerjaan empat tahun yang membutuhkan energi dan keterlibatan mental yang besar.

Penonton debat dari kedua sisi politik raised kekhawatiran bahwa Biden tersandung dalam banyak jawaban, kehilangan alur pikiran beberapa kali. Kebimbangan utama adalah apakah kata-kata Biden yang terkupas adalah pertanda penurunan kognitif yang memengaruhi kemampuannya untuk memimpin secara efektif untuk masa jabatan lain.

Di sini adalah jawaban untuk empat pertanyaan yang seharusnya orang bertanya tentang penurunan kognitif.

1. Apa itu Penurunan Kognitif?

Penurunan kognitif adalah penurunan fungsi mental. Ini bisa muncul sebagai kehilangan ingatan (misalnya kesulitan mengingat peristiwa atau nama) atau masalah bahasa (misalnya masalah menemukan kata-kata atau kesulitan mengikuti percakapan). Dapat terjadi kebocoran konsentrasi. Saat semakin buruk, orang menjadi bingung, kadang-kadang bahkan hilang dalam tempat yang akrab dan bingung tentang tanggal berapa.

2. Apa Penyebab Penurunan Kognitif?

Penurunan kognitif adalah bagian dari penuaan yang normal. Namun penurunan kognitif juga bisa berarti otak rusak, merosot, atau keduanya. Penurunan progresif dapat mempengaruhi kemampuan berpikir dan fungsi secara mandiri. Penyakit neurodegeneratif—termasuk Alzheimer dan penyakit Parkinson—dapat muncul sebagai penurunan kognitif, begitu juga dengan jenis demensia lainnya.

Problema kesehatan kronis yang mempengaruhi aliran darah otak dan bagaimana otak menggunakan energi bisa menyebabkan atau memperburuk penurunan kognitif. Misalnya, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes, dan masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi adalah faktor risiko. Pemicu lain termasuk cedera kepala, penyalahgunaan zat, genetika, dan kekurangan vitamin.

Tidur yang buruk dan stres tinggi yang tak terelakkan terkait dengan pekerjaan presiden AS tidak hanya bisa menyebabkan penurunan kognitif tetapi juga memperburuk gejalanya.

3. Bagaimana Penurunan Kognitif Dideteksi?

Mendeteksi penurunan kognitif memerlukan evaluasi menyeluruh. Itu dimulai dengan riwayat dan pemeriksaan fisik yang rinci. Contoh dari pengujian spesifik termasuk Tes Minimental, Penilaian Kognitif Montreal (MoCA), Mini-Cog, atau pengujian neuropsikologis mendalam, yang biasanya diberikan oleh penyedia layanan kesehatan. Tes lab dan pencitraan bisa membantu menghilangkan masalah lain seperti infeksi dan stroke.

Pentingnya diagnosa bisa apa yang diamati oleh orang lain. Wawancara dengan anggota keluarga atau rekan kerja membantu menjelaskan bagaimana kognisi seseorang fluktuasi terutama selama situasi stres atau pada akhir hari. Biden mencatat bahwa dia sakit pilek selama debat yang bisa jadi penyebab performa buruknya.

Penyakit atau kurang tidur bisa mempengaruhi kognisi bahkan orang sehat muda namun terutama pada orang dewasa tua seperti Trump dan Biden. Yang penting, satu episode kognisi yang fluktuatif tidak secara definitif mendiagnosis penyebabnya, mendefinisikan kemajuannya atau memprediksi tingkat penurunan tertentu.

4. Bagaimana Penurunan Kognitif Dapat Dicegah dan Diobati?

Penurunan kognitif bisa dicegah dan diobati dengan mengonsumsi makanan sehat—termasuk buah, sayuran, dan biji-bijian utuh—dan berpartisipasi dalam latihan aerobik dan latihan kekuatan secara teratur.

Berpartisipasi dalam aktivitas kognitif dan interaksi sosial secara teratur juga bisa membantu mencegah penurunan, begitu juga memastikan tidur 7-9 jam setiap malam. Manajemen stres seperti meditasi, yoga, dan bahkan terapi juga potensial memperlambat penurunan. Intervensi gaya hidup intensif yang melibatkan diet, latihan, bersosialisasi, dan suplemen telah terbukti menunjukkan bahkan mengurangi gejala Alzheimer dalam uji klinis terbaru.

Meskipun presiden mendapatkan banyak interaksi sosial, jadwal, perjalanan, dan tuntutan terus menerus menimbulkan stres bagi siapa pun, terutama yang memiliki otak yang menua. Tuntutan pekerjaan mungkin membuat seorang presiden tua harus memprioritaskan aktivitas yang mengoptimalkan istirahat, menurunkan tingkat stres, dan memastikan gerakan teratur.

Meskipun ada studi yang menjanjikan tentang gaya hidup, obat-obatan baru, dan terapi lainnya (misalnya rehabilitasi), sebagian besar penurunan kognitif tidak bisa sembuh sepenuhnya. Pencegahan mungkin hanya memperlambat onsetnya. Pengobatan bertujuan untuk melambatkan penurunan, mengelola gejala, dan meningkatkan kualitas hidup.

Akhirnya, publik Amerika tidak memiliki informasi yang cukup untuk memutuskan apakah salah satu kandidat memiliki penurunan kognitif. Juga tidak ada data yang cukup untuk meramalkan bagaimana penurunan mereka, jika ada, mungkin berkembang selama empat tahun mendatang. Yang pasti adalah pemilih akan memperhatikan dengan cermat penampilan Trump dan Biden dalam pidato dan wawancara dalam beberapa bulan mendatang untuk petunjuk. Penurunan kognitif kemungkinan akan tetap menjadi isu sentral di benak pemilih pada bulan November ini jika kedua kandidat tetap dalam perlombaan.