Pada hari Rabu, polisi Thailand mengatakan bahwa mereka telah menemukan jejak sianida di botol dan cangkir teh di sebuah kamar hotel di Bangkok di mana enam mayat ditemukan sehari sebelumnya, dan bahwa salah satu orang yang meninggal diduga telah mengadministarsi racun. Maj. Gen. Noppasin Poonsawat, wakil kepala polisi di Bangkok, mengatakan kepada wartawan bahwa salah satu dari enam orang tersebut “melakukan ini dengan menggunakan sianida.” Dia tidak mengidentifikasi orang tersebut. Jenderal Noppasin mengatakan kelompok tersebut berkumpul di Bangkok untuk membahas rencana investasi di mana beberapa dari mereka terlibat. Jenazah-jenazah tersebut ditemukan pada hari Selasa di sebuah kamar hotel di Grand Hyatt Erawan di pusat kota Bangkok, dan sedikit yang segera terungkap tentang bagaimana mereka meninggal. Polisi mengidentifikasi yang meninggal sebagai Sherine Chong dan Dang Hung Van, kedua orang Amerika keturunan Vietnam, dan Nguyen Thi Phuong Lan, Pham Hong Thanh, Tran Dinh Phu, dan Nguyen Thi Phuong, semua warga negara Vietnam. Ibu Chong dan Ibu Lan adalah pialang dalam rencana investasi, kata Jenderal Noppasin. Ibu Phuong dan suaminya, Pak Hong, telah memberikan Ibu Chong 10 juta baht, atau hampir $280.000, dan meminta pembaruan tentang investasi mereka, tambahnya. Mereka telah menyetujui untuk mendiskusikan masalah tersebut di Jepang, tetapi mereka bertemu di Bangkok karena masalah visa, kata jenderal. Pada hari Senin, kelompok itu berkumpul di dalam kamar Ibu Chong, menurut keterangan jenderal. Orang lainnya sudah check-out dari hotel dan membawa tas mereka ke kamar Ibu Chong. Mereka memesan layanan kamar, termasuk dua termos teh panas. Karyawan hotel yang memasuki kamar pada pukul 1:51 siang hanya melihat seorang wanita, yang mengambil makanan dan minuman, kata jenderal. Dia mengatakan karyawan menawarkan untuk membuat teh, tetapi wanita itu menolak dan mengatakan dia akan membuat sendiri. Jenazah-jenazah ditemukan sekitar 24 jam kemudian. Pada malam Selasa, pejabat polisi awalnya mengatakan korban telah diracun, namun kemudian mencabut klaim itu. Pada saat itu, mereka mengatakan mereka sedang menyelidiki seorang ketujuh yang di-booking di hotel, namun pada hari Rabu, Jenderal Noppasin mengatakan mereka telah mengeliminasi orang tersebut. Pak Phu adalah seorang makeup artist terkenal yang telah bekerja dengan banyak selebriti Vietnam. Dia telah bepergian ke Thailand untuk membantu seorang pengantin wanita bersiap-siap untuk pernikahannya sekitar 10 hari yang lalu, menurut laporan di surat kabar Nguoi Lao Dong, sebuah surat kabar Vietnam, yang mengutip kerabat Pak Phu. Keluarganya mengatakan bahwa mereka tidak tahu dengan siapa dia bepergian dan bahwa dia sering bepergian, menurut surat kabar itu. Ayahnya, Tran Dinh Dung, 65 tahun, mengatakan kepada surat kabar bahwa istrinya sering pingsan sejak mengetahui kematian anaknya. “Dia tidak bisa menahan keterkejutan,” dikutip dari ucapan Pak Dung.