[Sumber]
Sebuah survey oleh University of Tokyo dan Yayasan Nippon dari 24 April sampai 9 Juni telah mengungkapkan adanya simpanan logam tanah jarang yang bernilai sekitar $26,3 miliar dekat Pulau Minami-Torishima. Terletak 3,5 mil (5.700 meter) di bawah permukaan laut, simpanan tersebut berisi sekitar 230 juta ton nodul mangan yang kaya akan kobalt dan nikel, komponen penting untuk baterai kendaraan listrik dan teknologi lainnya.
Pasokan semi-tak terbatas: Peneliti mencatat selama pengumuman penemuan ini pada bulan Juli bahwa simpanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan kobalt Jepang selama 75 tahun dan kebutuhan nikel selama 11 tahun, yang dapat mengurangi ketergantungan negara ini pada impor. Yayasan Nippon mengatakan mereka berencana untuk memulai ekstraksi eksperimental pada Maret 2026, dengan rencana untuk mengeksploitasi 3 juta ton sumber daya berharga ini setiap tahun. Penemuan ini datang setelah studi tahun 2018 oleh Universitas Waseda dan University of Tokyo yang pertama kali mengidentifikasi adanya simpanan mineral logam tanah jarang ‘semi-tak terbatas’.
Risiko dan kekhawatiran: Ilmuwan dan organisasi lingkungan memperingatkan bahwa mengeksploitasi nodul mangan dapat menyebabkan kerusakan potensial pada ekosistem laut dalam yang rapuh, termasuk destruksi habitat, polusi suara, dan pelepasan sediment plumes yang dapat menyebabkan penyumbatan kehidupan laut. Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun lalu termasuk diskusi tentang pertambangan laut dalam dan perlindungan laut saat permintaan akan logam baterai berkembang. Otoritas Dasar Laut Internasional juga saat ini sedang berupaya untuk menetapkan regulasi untuk pertambangan laut dalam.
Unduh Aplikasi NextShark:
Mau tetap update berita Asian American? Unduh Aplikasi NextShark sekarang!
“