Kepala Hamas di luar Gaza mengatakan ke BBC bahwa krisis yang dipicu oleh organisasi tersebut di Timur Tengah, yang telah menyebabkan ribuan kematian di seluruh wilayah tersebut dalam setahun terakhir, adalah benar. Ditolak oleh editor internasional BBC Jeremy Bowen, Khalil al-Hayya, wakil pemimpin Hamas, membantah bukti kuat bahwa pejuang Hamas menargetkan warga sipil selama serangan pada 7 Oktober tahun lalu. Sekitar 1.200 orang tewas, kebanyakan warga sipil Israel, dan lebih dari 250 orang dibawa ke Gaza sebagai sandera. Al-Hayya mengatakan serangan 7 Oktober tahun lalu diperlukan untuk mengembalikan masalah kemerdekaan Palestina ke agenda global. Didesak apakah dia menyesali serangan yang menyebabkan lebih dari 40.000 warga Gaza tewas dalam serangan Israel, dia mengatakan bahwa pendudukan Israel atas tanah yang diyakini oleh Palestina sebagai milik mereka adalah akar dari kekerasan dan pembunuhan di Timur Tengah. Tanpa itu, katanya, siklus kekerasan di Timur Tengah tidak akan berakhir. Al-Hayya adalah orang paling senior di Hamas setelah pemimpin, Yahya Sinwar, yang diyakini berada di Gaza. Wawancara berlangsung di Doha, di mana sebagian besar kepemimpinan politik Hamas berada. Iran menyerang Israel dengan misil balistik sekitar satu jam setelah wawancara direkam.
