Jerman menyelidiki dugaan sabotase di pangkalan militer yang tertutup | Berita Militer

Para tentara di pangkalan di sebelah bandara Koln diingatkan untuk tidak minum air keran.

Otoritas Jerman telah menutup pangkalan militer di Koln saat mereka menyelidiki kontaminasi potensial pasokan air.

Juru bicara kementerian pertahanan Jerman mengkonfirmasi bahwa penyelidikan sabotase yang dicurigai sedang berlangsung di markas Koln-Wahn. Sebuah peringatan telah dikeluarkan kepada mereka yang berada di pangkalan untuk tidak minum air keran dan tetap berada di lokasi.

Pangkalan tersebut, yang berada di sebelah bandara Koln, adalah rumah bagi kantor Angkatan Udara Jerman yang bertanggung jawab atas pesawat yang digunakan untuk perjalanan oleh Kanselir Olaf Scholz dan menteri.

Selanjutnya, sebuah lubang ditemukan di pagar karena indikasi gangguan. Sampel telah diambil karena kecurigaan bahwa pasokan air bisa terkontaminasi.

Ribuan orang di pangkalan, yang mempekerjakan 4.300 prajurit dan 1.200 warga sipil, telah diperintahkan untuk tidak masuk atau keluar dari barak dan diarahkan untuk tidak minum air keran sementara polisi, polisi militer, dan agen intelijen militer melakukan penyelidikan mereka.

Seorang juru bicara komando teritorial di Berlin mengkonfirmasi kepada agensi berita Reuters bahwa pangkalan di Koln-Wahn telah ditutup, mengatakan bahwa tentara menganggap kasus tersebut “serius”.

Tidak ada indikasi siapa yang mungkin telah mendapatkan akses ilegal ke pangkalan Koln. NATO sebelumnya telah memperingatkan tentang kampanye aktivitas yang merugikan yang diselenggarakan oleh Moskow, termasuk tindakan sabotase dan serangan cyber.

Beberapa negara seperti Polandia, Jerman, Britania Raya, dan Republik Ceko telah melaporkan insiden dalam beberapa bulan terakhir.

Pada bulan Juli, Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, mengatakan aliansi militer Barat melihat pola yang berkembang dan bahwa serangan terbaru adalah hasil dari kegiatan kecerdasan Rusia yang semakin aktif.