Kamala Harris Mendesak ‘Gencatan Senjata Segera’

Wakil Presiden Kamala Harris pada hari Minggu meminta “gencatan senjata segera” di Gaza, mengatakan bahwa Hamas harus setuju dengan jeda enam minggu yang saat ini sedang dibahas dan bahwa Israel harus meningkatkan aliran bantuan ke daerah terkepung itu di tengah krisis kemanusiaan.

Pernyataan Ms. Harris, disampaikan di Selma, Ala., memperkuat dorongan terbaru oleh pemerintahan Biden untuk mencapai kesepakatan dan datang sehari sebelum ia bertemu dengan pejabat kabinet Israel tingkat atas yang terlibat dalam perencanaan perang, Benny Gantz. Sikapnya, yang lebih tajam dan lebih mendesak daripada Presiden Biden dalam beberapa hari terakhir, menunjukkan kefrustrasian Gedung Putih terhadap Israel. Bulan lalu, presiden menyebut tanggapan Israel terhadap serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober sebagai “melampaui batas.”

Ms. Harris juga mengecam apa yang ia sebut sebagai “bencana kemanusiaan” di Gaza dan mendesak Israel untuk memperbolehkan peningkatan bantuan ke wilayah terkepung itu.

Ms. Harris berada di Selma pada hari Minggu untuk memperingati peringatan 59 tahun Bloody Sunday. Komentarnya mengenai Israel adalah yang paling tegas hingga saat ini mengenai konflik Timur Tengah, yang telah menewaskan lebih dari 30.000 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan Gaza, dan membuat wilayah tersebut mencekik kelaparan.

“Orang-orang di Gaza kelaparan,” kata Ms. Harris. “Kondisinya tidak manusiawi. Dan kemanusiaan kita bersama mendorong kita untuk bertindak.”

Ia menambahkan: “Mengingat besarnya skala penderitaan di Gaza, harus ada gencatan senjata segera.” Baris itu direspons dengan tepuk tangan meriah dari kerumunan yang berkumpul untuk memperingati acara hak sipil tersebut.

Ms. Harris mengulangi dukungan pemerintahan Biden untuk gencatan senjata enam minggu, yang akan memungkinkan adanya jeda pertempuran dan pembebasan sandera Israel yang diambil selama serangan di Israel. Pejabat AS mengatakan akhir pekan ini bahwa Israel hampir sepenuhnya setuju dengan kesepakatan tersebut, tetapi Hamas belum setuju.

Ms. Harris kembali menyatakan dukungan Amerika Serikat untuk hak Israel mempertahankan diri terhadap ancaman yang terus berlanjut dari Hamas, yang katanya tidak memiliki rasa hormat terhadap kehidupan tak bersalah baik di Israel maupun di Gaza.

Ia juga mengatakan bahwa Israel harus melakukan lebih banyak untuk memperbolehkan aliran bantuan ke Gaza, termasuk membuka perbatasan, mengangkat semua pembatasan yang tidak perlu pada pengiriman bantuan, dan mengembalikan layanan ke Gaza.

“Pemerintah Israel harus melakukan lebih untuk meningkatkan signifikan aliran bantuan,” kata dia. “Tidak ada alasan.”

Pernyataan tersebut datang saat Ms. Harris dijadwalkan untuk bertemu dengan Mr. Gantz, anggota kabinet perang Israel, di Gedung Putih pada hari Senin, dan saat pemerintahan Biden dihadapkan pada tekanan besar untuk membatasi kengerian di Gaza.