Otoritas Kanada berhasil menggagalkan rencana pembunuhan seorang mantan menteri keadilan dan aktivis hak asasi yang telah menjadi kritikus keras Tehran, koran Globe and Mail melaporkan.
Irwin Cotler, 84 tahun, adalah menteri keadilan dan jaksa agung dari tahun 2003 hingga 2006. Dia pensiun dari politik pada tahun 2015.
Menurut Globe and Mail, dia diberitahu bulan lalu bahwa dia menghadapi ancaman pembunuhan yang mendekati dari agen Iran.
Otoritas melacak dua tersangka dalam rencana tersebut, kata koran tersebut, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya.
Nama Cotler juga disebut dalam penyelidikan FBI tentang operasi pembunuhan bayaran Iran tahun 2022 di New York yang menargetkan aktivis hak asasi manusia Amerika Masih Alinejad.
Pejabat Kanada belum mengomentari laporan tersebut.
Cotler sebelumnya telah mendapat perlindungan polisi selama setahun terakhir, atas kekhawatiran keamanan terkait advokasi globalnya untuk menjadikan Pasukan Revolusioner Iran sebagai entitas teroris.
Ottawa, yang memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran lebih dari satu dekade yang lalu, mencantumkan Guardian Revolusi sebagai kelompok teroris yang dilarang pada bulan Juni.
Sebagai seorang pengacara, Cotler juga mewakili tahanan politik dan pembangkang Iran. Dia juga merupakan ketua internasional Pusat Hak Asasi Manusia Raoul Wallenberg dan pendukung Israel yang kuat.
Putrinya, Michal Cotler-Wunsh, adalah seorang politikus dan diplomat Israel yang sebelumnya menjabat sebagai anggota parlemen Israel.