Banyak kapal perang militer China terlihat di lepas pantai Alaska selama akhir pekan, demikian diumumkan oleh Penjaga Pantai Amerika Serikat. Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Rabu, Penjaga Pantai Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka mendeteksi tiga kapal sekitar 124 mil (200 km) di sebelah utara Amchitka Pass di Kepulauan Aleut, serta satu kapal lainnya sekitar 84 mil (135 km) di sebelah utara Amukta Pass, selat antara Laut Bering dan Samudra Pasifik utara. Keempat kapal China tersebut “melintas di perairan internasional tetapi masih berada di dalam zona ekonomi eksklusif Amerika Serikat, yang membentang 200 mil laut dari garis pantai Amerika Serikat,” menurut Penjaga Pantai Amerika Serikat. “Kehadiran angkatan laut China beroperasi sesuai dengan aturan dan norma internasional,” kata Laksamana Muda Megan Dean dari Penjaga Pantai Amerika Serikat, menambahkan: “Kami merespons kehadiran dengan kehadiran untuk memastikan tidak ada gangguan terhadap kepentingan Amerika Serikat dalam lingkungan maritim sekitar Alaska.” Merespons komunikasi radio Penjaga Pantai Amerika Serikat, kapal-kapal China mengatakan tujuan mereka adalah “operasi kebebasan berlayar”. “Kapal penjaga pantai Kimball terus memantau semua kapal hingga mereka melintasi selatan Kepulauan Aleut ke Samudra Pasifik utara. Kimball terus memantau aktivitas di zona ekonomi eksklusif Amerika Serikat untuk memastikan keamanan kapal-kapal Amerika Serikat dan perdagangan internasional di daerah tersebut,” kata Penjaga Pantai Amerika Serikat. Pada bulan Agustus tahun lalu, AS mengirimkan empat kapal perang angkatan laut serta pesawat pengintai setelah beberapa kapal militer China dan Rusia melakukan patroli bersama di dekat Alaska. Pada saat itu, armada, yang dikatakan oleh para ahli tampaknya merupakan yang terbesar yang mendekati wilayah AS, digambarkan sebagai manuver “sangat provokatif” di tengah perang Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina serta ketegangan politik antara AS dan China terkait Taiwan.