Sejumlah orang tewas dan terluka setelah kebakaran besar terjadi di depot amunisi di Chad, yang menyebabkan ledakan besar, kata para menteri senior pemerintah.
Menteri Luar Negeri Koulamallah Abderaman mengatakan kebakaran terjadi di depot militer di wilayah Goudji ibu kota, N’Djamena.
Presiden Mahamat Idriss Deby mengirimkan belasungkawa kepada korban dan keluarga mereka, tanpa menyebutkan jumlah korban.
Rekaman video, yang belum diverifikasi oleh BBC, menunjukkan ledakan menerangi langit malam.
Saksi mata mengatakan suara ledakan terdengar jauh.
Jurnalis yang bekerja untuk agensi berita AFP mengatakan kebakaran menyebabkan senjata meletus ke udara.
“Ada ‘ledakan amunisi dari semua kaliber’,” kata seorang pejabat Prancis, yang meminta anonimitas, kepada agensi tersebut.
Seorang warga mengatakan kepada agensi berita Reuters dia melihat tiga orang terluka di jalan, sementara yang lain mengatakan tetangganya tewas.
“Ledakan keras membangunkan kami,” kata Moustapha Adoum Mahamat.
“Rumah kami bergoyang seolah-olah seseorang menembak kami. Kemudian kami melihat kebakaran besar di kamp militer dan asap dan benda-benda meledak di udara,” katanya.
“Kami bisa melihat artileri terbang di atas kami.”
Menteri Luar Negeri dan juru bicara pemerintah Koulamallah Abderaman mendorong masyarakat untuk tetap tenang setelah ledakan.
“Damai kepada jiwa para korban, belasungkawa tulus kepada keluarga yang berduka dan kesembuhan yang cepat bagi yang terluka,” tulis Presiden Deby di Facebook.
Penyebab kebakaran belum diketahui, dan presiden telah menjanjikan penyelidikan.