Keluarga wanita trans yang hilang memperhatikan kepergian nya di hari ulang tahun nya: ‘Kami akan merayakan hidupmu’

Keluarga dan teman-teman Taylor Casey, seorang wanita asal Chicago yang hilang di Bahama sejak tanggal 20 Juni, mengadakan konferensi pers pada hari Kamis di depan Federal Plaza di Chicago, menandai ulang tahun ke-42 Casey dan memperhatikan lagi mengenai kepergian dia.

Ibu Casey, Colette Seymore, membacakan surat untuk putrinya saat konferensi pers.

“Taylor, hari ini adalah ulang tahunmu. Dan kami semua hanya ingin mengucapkan selamat ulang tahun. Meskipun ini tidak begitu bahagia karena kamu tidak ada di sini bersama kami,” ujar Seymore. “Rasa sakit yang saya rasakan 42 tahun lalu saat melahirkan kamu tidak sebanding dengan rasa sakit karena kepergianmu dari hidup kita.”

Taylor Casey, berusia 41 tahun, terakhir kali terlihat pada 19 Juni 2024 di Pulau Paradise di Bahama.

Casey terakhir terlihat menghadiri Sivananda Ashram Yoga Retreat di Pulau Paradise, Bahama pada 19 Juni. Dia dilaporkan hilang pada tanggal 20 Juni. Keluarga mengatakan bahwa mereka menunggu pembaruan kasus dari Kepolisian Bahama pada hari Jumat.

Seymore melakukan perjalanan ke Bahama dua minggu lalu untuk bergabung dengan Kepolisian Bahama dalam pencarian putrinya.

Kepolisian Bahama mengatakan dalam konferensi pers pada hari Senin bahwa telepon Casey ditemukan di dalam air setinggi lebih dari 15 meter. Baik pihak Bahama maupun Amerika Serikat telah mencoba mengakses konten teleponnya, namun tidak satu pun dari mereka berhasil sampai saat ini, kata polisi.

Kepolisian Bahama juga mengumumkan pada hari Selasa bahwa Michael Johnson, kepala superintenden dan petugas yang bertanggung jawab atas departemen penyelidikan kriminal dan yang juga terlibat dalam pencarian Casey, dihentikan karena “pesan suara yang mengkhawatirkan” beredar di media sosial. Mereka tidak menyebutkan apa isi pesan suara tersebut.

Pembicara dalam konferensi pers hari Kamis termasuk Seymore, teman-teman Casey, juru bicara untuk Wali Kota Chicago Brandon Johnson, dan pemimpin dari ruang Black-LGBTQ+ di Chicago.

Keluarga juga mengatakan bahwa Casey, yang merupakan transgender, termasuk dalam demografi orang transgender berkulit warna yang berisiko lebih tinggi terhadap kekerasan, baik di AS maupun di luar negeri.

“Terlalu sering saudara trans hitam dan gender-ekspansif kita hilang tanpa banyak perhatian di media atau penyelidikan oleh pihak berwenang,” kata Jackie Boyd, seorang teman Casey, dalam siaran pers yang dikeluarkan sebelum konferensi hari Kamis. “Kami sangat mengkhawatirkan keselamatan Taylor dan memerlukan dukungan Anda untuk terus menekan pihak berwenang Amerika dan Bahama.”

Dalam siaran pers yang sama, keluarga Casey mengutip statistik dari Human Rights Campaign, sebuah kelompok advokasi LGBTQ+, yang menyebutkan bahwa 68% korban pembunuhan dalam komunitas transgender AS tahun ini adalah orang berkulit warna.

Kennedy Bartley, manajer deputi hubungan eksternal untuk kantor Wali Kota Chicago Brandon Johnson, mengatakan dalam konferensi pers hari Kamis bahwa dia merasakan duka yang sama dengan wali kota atas kepergian Casey. Bartley juga mengakui bahwa kepergian Casey adalah bagian dari masalah lebih besar dari kekerasan terhadap orang LGBTQ+ berkulit warna.

“Taylor, seperti terlalu banyak perempuan dan gadis kulit hitam, terutama yang berasal dari komunitas queer dan trans, menghilang dan tampaknya hanya masyarakat yang peduli. Tapi bukan hari ini,” kata Bartley.

Sahabat terbaik Casey, Emily Williams, yang pergi ke Bahama bersama Seymore, mengatakan mereka menginginkan jawaban mengenai kepergian Casey, dan meminta kepada pembuat keputusan, termasuk Senator Illinois Dick Durbin dan Tammy Duckworth, untuk campur tangan dan membantu mereka.

“Untuk Taylor, saya katakan kami mencintaimu. Kami memikirkanmu. Kami akan merayakan hidupmu,” ujar Williams.