Kepala bank komersial terbesar di Ethiopia mengatakan kepada BBC bahwa pelanggan yang menarik uang lebih dari yang ada di rekening mereka karena masalah teknis tidak dapat “melarikan diri” dari hukum.
Pelanggan Commercial Bank of Ethiopia (CBE) berbondong-bondong menarik uang, atau mentransfernya ke rekening lain.
Butuh beberapa jam bagi bank milik negara ini untuk membekukan transaksi.
Mereka yang tidak mengembalikan uang yang bukan milik mereka akan dituntut, demikian peringatan dari Presiden CBE, Abe Sano.
Dalam wawancara dengan program Newsday BBC pada hari Rabu, ia mengatakan bank akan mengambil tindakan hukum terhadap mereka yang tidak mengembalikan dana hingga akhir minggu.
“Tidak mungkin bagi mereka untuk lolos karena itu adalah transaksi digital dan mereka adalah pelanggan kami. Kami mengenal mereka. Mereka dapat dilacak dan mereka secara hukum bertanggung jawab atas perbuatan mereka,” katanya.
Seorang karyawan CBE mengatakan kepada BBC bahwa lebih sulit untuk melacak uang yang ditransfer ke bank lain daripada melacak jumlah yang dipindahkan ke rekening CBE lainnya.
Pak Abe mengatakan bank sudah dalam proses melaporkan pelanggan kepada polisi.
Ia membantah laporan bahwa pelanggan telah menarik $40 juta yang bukan milik mereka, dengan mengatakan jumlah yang diambil jauh lebih kecil namun akan ditentukan secara akurat setelah audit selesai nanti minggu.
Pak Abe mengatakan audit sedang dilakukan karena beberapa dari 10.000 pelanggan yang mengambil uang selama gangguan melakukan transaksi yang sah.
Pada hari Senin, ia mengatakan dalam konferensi pers bahwa total 490.000 pelanggan telah menarik uang sebelum masalah tersebut terdeteksi. Alasan perbedaannya tidak jelas.
Pak Abe mencatat bahwa sebagian besar dari mereka yang menarik uang berlebih adalah mahasiswa.