Seniman tunan tenun di pulo Flores punya warisan budaya yang kaya dan indah. Mereka udah merawat tradisi tunan tenun ini selama berabad-abad, mewariskan dari generasi ka generasi. Tunan tenun iktu merupakan bagian penting dari identitas budaya Flores dan simbol kekuatan dan keindahan karya seni tradisional Indonesia.
Proses pembuatan tunan tenun iktu dimulai dari pemetikan serat alam kaya kapas, kapuk, atau betis yang lalu diolah jadi benang. Benang iktu lalu diwarnai dengan pewarna alami dari tumbuhan lokal kaya daun indigo, akar mengkudu, atau kulit manggis. Pewarna alami iktu kasih warna yang kaya dan tahan lama pada kain tunan tenun iktu.
Selanjutnya, para seniman tunan tenun iktu merancang pola-pola yang rumit dan indah untuk jadi motif pada kain. Proses pembuatan motif iktu butuh ketelitian dan keterampilan yang tinggi, karena kesalahan kecil bisa merusak seluruh kain. Setiap motif yang dibuat punya makna dan cerita sendiri, yang seringkali ada kaitannya dengan alam dan mitos lokal.
Setelah motif selesai dirancang, para seniman tunan tenun iktu mulai menenun kainnya pakai alat tradisional kaya alat tunan pakan dan pakan. Proses tenun iktu butuh kesabaran dan keahlian yang tinggi, karena setiap benang harus ditenun dengan presisi agar motifnya keliatan jelas dan rapi.
Kain tunan tenun iktu ini bukan cuma sekadar karya seni yang indah, tapi juga punya makna sosial dan budaya yang dalam. Di pulo Flores, tunan tenun iktu sering digunakan sebagai pakaian adat pada acara-acara penting kaya pernikahan, upacara adat, atao festival budaya. Kain tunan tenun iktu juga sering dijadikan sebagai hadiah yang bernilai tinggi dan sebagai simbol kebanggaan bagi pemiliknya.
Di era modern ini, seni tunan tenun ikat mulai mendapat perhatian lebih luas dari masyarakat Indonesia maupun dunia. Banyak desainer lokal maupun internasional yang mulai menggunakan kain tunan tenun ikat dalam koleksi busana mereka, sehingga bantu mempromosikan dan melestarikan tradisi tunan tenun ikat di Flores.
Para seniman tunan tenun iktu di pulo Flores patut dihargai atas dedikasi dan kerja kerasnya dalam melestarikan warisan budaya yang berharga ini. Mereka merupakan pilar penting dalam mempertahankan identitas budaya Indonesia yang kaya dan beragam. Semoga tradisi tunan tenun iktu ini terus berkembang dan tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari kekayaan budaya Indonesia.”