Ketidakadilan Perawatan Prenatal dan Postnatal Perawatan prenatal dan postnatal tidak merata

Cerita ini merupakan bagian dari serangkaian tulisan mengenai ketidakadilan kesehatan di Amerika Serikat dan bagaimana hal tersebut menyebabkan harapan hidup yang lebih pendek. Artikel-artikel ini akan berfokus khusus pada faktor-faktor terkait kemiskinan, ras, dan geografi.

Kemiskinan merupakan salah satu kontributor terbesar terhadap ketidakadilan kesehatan, atau perbedaan status kesehatan yang dipengaruhi oleh faktor sosial. Kurangnya asuransi kesehatan seringkali merupakan hasil dari kemiskinan dan dapat meningkatkan risiko kematian dini bagi sebagian warga Amerika. Di sini, kita melihat bahwa risiko ini dapat bahkan lebih tinggi di kalangan wanita hamil dan bayi yang membutuhkan perawatan prenatal dan postnatal.

Perawatan prenatal yang dini dan teratur merupakan bagian penting dari kehamilan yang sehat dan dapat mengurangi risiko komplikasi baik bagi ibu maupun bayi. Menurut data dari Kantor Kesehatan Wanita Amerika Serikat, bayi yang lahir dari ibu yang tidak mendapatkan perawatan prenatal hampir lima kali lebih mungkin meninggal saat bayi dibandingkan dengan bayi yang lahir dari ibu yang mendapatkan perawatan prenatal yang dini. Oleh karena itu, para dokter merekomendasikan agar ibu memulai pemeriksaan prenatal ini selama trimester pertama kehamilan (12 minggu pertama).

Kunjungan-kunjungan ini meliputi layanan pengurangan risiko, termasuk pemeriksaan laboratorium, pemantauan tekanan darah, dan konseling gizi. Sayangnya, banyak wanita berpendapatan rendah dan tidak diasuransikan tidak mampu menerima layanan-layanan ini. Hanya sekitar 36% wanita yang tidak diasuransikan menerima jumlah perawatan prenatal yang direkomendasikan dibandingkan dengan 84% wanita yang memiliki asuransi swasta. Selain itu, hampir 48% wanita hamil yang tidak diasuransikan juga berpendapatan rendah. Ketidakadilan dalam akses kesehatan ini menempatkan banyak ibu yang sudah rentan pada risiko kematian dan komplikasi yang lebih tinggi.

Bayi dengan Berat Lahir Rendah dan Bayi Prematur

Kurangnya perawatan prenatal adalah faktor risiko yang diketahui bagi bayi dengan berat lahir rendah (berat kurang dari 5,5 pon saat lahir) dan persalinan prematur (persalinan sebelum 37 minggu kehamilan). Faktanya, bayi yang lahir dari ibu yang tidak menerima perawatan prenatal hingga tiga kali lebih mungkin lahir prematur atau memiliki berat lahir rendah. Status ini tidak hanya meningkatkan peluang komplikasi selama kelahiran, tetapi juga peluang kematian dini bagi bayi. Beberapa studi bahkan menemukan bahwa bayi dengan berat lahir rendah hampir 40 kali lebih mungkin meninggal dalam empat minggu pertama kehidupan dibandingkan dengan bayi dengan berat lahir normal.

Bayi yang lahir prematur atau dengan berat lahir rendah juga lebih mungkin mengalami efek buruk pada kesehatan saat dewasa. Bayi yang memiliki berat kurang dari 5,5 pon saat lahir memiliki risiko 70 persen lebih tinggi mengalami kesehatan buruk saat dewasa. Penuaan dini juga merupakan risiko. Beberapa studi telah memperkirakan bahwa efek dari lahir prematur dapat menyebabkan tubuh berfungsi seakan-akan lebih tua 12 tahun dari usia sebenarnya.

Bayi yang lahir dari wanita remaja juga lebih mungkin kelebihan berat badan atau lahir prematur. Data dari Pusat Pengendalian Penyakit telah menemukan bahwa wanita remaja ini juga lebih mungkin hidup dalam kemiskinan. Kehamilan remaja seringkali tidak direncanakan, sehingga remaja yang hamil mungkin kurang mungkin untuk menerima atau mampu membayar perawatan prenatal.

Perawatan Postnatal

Selain perawatan prenatal yang dini, American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) juga merekomendasikan pemeriksaan postnatal teratur setidaknya selama 12 minggu setelah melahirkan. Kunjungan-kunjungan ini dapat menjadi penting bagi ibu baru, karena sekitar sepertiga dari kematian maternal terjadi dalam satu minggu hingga satu tahun setelah melahirkan. Kunjungan-kunjungan postnatal ini dapat mendeteksi dan segera mengatasi komplikasi mematikan, termasuk gumpalan darah dan pendarahan postpartum.

Kunjungan-kunjungan teratur ini juga dapat meliputi konseling menyusui dan gizi yang dapat meningkatkan kemungkinan bahwa seorang anak akan hidup melewati masa bayi. Tanpa perawatan postnatal, bayi mungkin berisiko lebih tinggi mengalami nutrisi buruk dan infeksi yang dapat menyebabkan kesulitan fisik dan mental hingga dewasa.

Ketidakadilan pada kesehatan ibu dan anak dapat dijelaskan, sebagian, oleh beberapa faktor kehidupan awal, termasuk berat lahir, pendapatan, dan cakupan asuransi kesehatan. Bahkan saat kualitas perawatan meningkat, ketidakadilan ini terus ada karena banyak wanita berpendapatan rendah di Amerika Serikat tidak memiliki akses ke layanan prenatal dan postnatal. Mengatasi faktor-faktor sosioekonomi seperti kemiskinan sangat penting untuk menutup kesenjangan ini dan memastikan hidup yang lebih panjang dan sehat bagi ibu dan anak.