Screenshot dari pos palsu pada tanggal 23 Juli 2024
Video tersebut juga telah dibagikan bersama klaim serupa di tempat lain di X dan di Facebook.
Pos-pos tersebut muncul beberapa hari setelah polisi di distrik Muzaffarnagar, Uttar Pradesh, memerintahkan pada tanggal 17 Juli 2024 agar warung makan di sepanjang rute ziarah Kanwar Yatra menampilkan secara publik nama pemilik dan anggota staf mereka (pranala terarsipkan).
Polisi mengatakan perintah tersebut dikeluarkan untuk “menghindari kebingungan” di antara para pengikut Hindu yang harus menjaga diet vegetarian yang ketat selama ziarah, sesuai dengan laporan surat kabar India The Hindustan Times (pranala terarsipkan).
Perintah tersebut kemudian diperluas ke seluruh negara bagian dan di Uttarakhand tetangga sebelum pengadilan tertinggi India menghentikan pelaksanaannya sementara mempertimbangkan tantangan hukum (pranala terarsipkan).
Perintah tersebut dikritik oleh politisi oposisi yang mengatakan bahwa targetnya adalah bisnis milik Muslim. Beberapa sekutu Partai Nasionalis Hindu Bharatiya Janata (BJP) yang memerintah Uttar Pradesh dan Uttarakhand juga mengkritiknya.
Namun tidak ada laporan resmi yang menunjukkan bahwa Rana, sebagai anggota BJP sendiri, mengeluarkan komentar publik tentang kasus ini sampai 5 Agustus 2024.
Video tidak berhubungan
Pencarian gambar mundur Google menggunakan keyframes dari video menemukan bahwa video tersebut diunggah ke akun Instagram Rana pada 11 Juli 2024 — seminggu sebelum perintah polisi dikeluarkan (pranala arsip).
Dibawah ini adalah perbandingan tangkapan layar dari video dalam salah satu pos palsu (kiri) dan video yang diposting di Instagram Rana (kanan):
Perbandingan tangkapan layar dari video dalam pos palsu (kiri) dan di Instagram Rana (kanan)
Anil Rana, anggota tim manajemen mantan pegulat tersebut, mengatakan bahwa klaim bahwa video tersebut menunjukkan Rana sedang memprotes perintah tersebut adalah palsu.
Beliau mengatakan kepada AFP bahwa video tersebut diambil di negara bagian Himachal Pradesh.
“Video tersebut sudah lama dan diunggah di Instagram pada 11 Juli, sementara pemerintah [Uttar Pradesh] mengeluarkan perintah pada 17 Juli,” ujarnya.