Empat orang, termasuk seorang wanita hamil, tewas setelah kendaraan dalam konvoi yang membawa jenazah Wakil Presiden Malawi yang telah meninggal, Saulos Chilima, menabrak para penyelenggara, kata polisi. Dua belas orang lainnya terluka dalam insiden itu pada malam Minggu dan sedang dirawat di rumah sakit. Hal ini terjadi setelah bentrokan antara masyarakat setempat, polisi, dan tentara yang mengawal konvoi pemakaman wakil presiden dari ibu kota, Lilongwe, ke desa kelahirannya untuk dimakamkan. Pak Chilima meninggal dalam kecelakaan pesawat seminggu yang lalu dan dijadwalkan dimakamkan pada Senin di distrik kelahirannya di Ntcheu, sekitar 180 km (112 mil) di selatan ibu kota. Ribuan orang telah menyemut di jalanan untuk melihat peti mati saat dibawa untuk dimakamkan pada hari Minggu. Saat prosesi melewati daerah yang dekat dengan rumah Pak Chilima, beberapa orang mulai melemparkan batu ke kendaraan pemerintah dan pejabat. Dalam keributan itu, satu kendaraan keluar dari jalan, menabrak sekelompok penyelenggara, membunuh empat di antaranya, menurut pernyataan polisi. Juru bicara partai UTM Pak Chilima mengatakan kepada kantor berita AFP ada ketegangan di sepanjang rute saat penyelenggara meminta prosesi berhenti sehingga mereka bisa melihat peti mati. “Di Dedza, orang-orang memblokir jalan dan meminta untuk melihat peti mati,” kata Felix Njawala. Konvoi melanjutkan perjalanan setelah penyelenggara dipuji. Partai tersebut telah mengutuk tindakan kekerasan, dan meminta pendukungnya untuk menahan diri dari kekerasan atau kerusakan apapun. “Kita tidak dapat mentolerir kekerasan, Dr. Chilima menganjurkan perdamaian, mari kita lakukan hal yang sama,” kata sekretaris jenderal UTM, Patricia Kaliati, yang dikutip oleh penyiaran negara MBC. Pak Chilima, 51 tahun, meninggal hari Senin lalu bersama delapan orang lain ketika pesawat militer dalam penerbangan internal jatuh di sebuah hutan di bagian utara negara itu di tengah cuaca buruk. Pada hari Minggu, puluhan ribu warga Malawi hadir dalam sebuah acara pemakaman di stadion nasional untuk memberikan penghormatan padanya. Pak Chilima memiliki hubungan khusus dengan masyarakat, terutama anak muda, dan dianggap sebagai angin segar dalam politik Malawi. Partainya membentuk pemerintahan koalisi dengan partai Presiden Lazarus Chakwera setelah bersaing dan memenangkan pemilihan 2020 sebagai mitra aliansi. Sebagian pendukung Pak Chilima telah kritis terhadap bagaimana pemerintah menangani peristiwa yang menyebabkan kematiannya dan secara keras mencemooh presiden ketika beliau memberikan pidato penghormatan di acara pemakaman pada hari Minggu. Pak Chakwera telah berjanji untuk melakukan investigasi menyeluruh terhadap penyebab kecelakaan. Keamanan telah diperketat di seluruh distrik Ntcheu menjelang pemakaman Pak Chilima.