Korea Selatan Mengirimkan Dokter Militer ke Rumah Sakit di Tengah Protes Dokter

Oleh Jack Kim

SEOUL (Reuters) – Korea Selatan akan mengirim dokter militer dan masyarakat ke rumah sakit dalam beberapa hari mendatang sebagai bagian dari langkah darurat untuk mendukung sistem kesehatan setelah aksi mogok besar-besaran oleh dokter magang, kata Perdana Menteri Han Duck-soo pada hari Rabu.

Han juga memohon kepada para dokter muda untuk kembali bekerja sebelum batas waktu Kamis yang ditetapkan oleh pemerintah, dan mengatakan bahwa otoritas akan mendengarkan masalah mereka.

“Pemerintah sepenuhnya memahami bahwa dokter magang memiliki kekhawatiran serius terkait lingkungan kerja dan karier masa depan, dan kami sedang mencari langkah-langkah untuk memperbaiki hal ini dari berbagai perspektif,” katanya dalam sebuah pertemuan pemerintah.

Dua pertiga penduduk negara dan dokter intern telah melakukan mogok kerja untuk memprotes rencana pemerintah untuk meningkatkan jumlah mahasiswa yang diterima di sekolah kedokteran sebagai upaya untuk mengatasi apa yang otoritas katakan sebagai kekurangan dokter.

Dokter muda yang sedang memprotes mengatakan bahwa pemerintah seharusnya pertama-tama mengatasi upah dan kondisi kerja sebelum mencoba meningkatkan jumlah dokter.

Pemerintah telah memperingatkan bahwa lisensi dokter yang tidak patuh dengan perintah kembali bekerja bisa dicabut.

Mulai bulan depan, dokter yang melayani di militer dan di klinik-klinik lokal sebagai ganti wajib militer akan ditugaskan ke rumah sakit yang terpengaruh oleh mogok tersebut, kata Han.

Sekitar 9.000 dokter magang telah bergabung dalam protes ini, mengganggu pelayanan di rumah sakit besar yang terpaksa menolak beberapa pasien dan membatalkan operasi dan prosedur.

Dokter senior dan praktisi swasta juga menentang rencana pemerintah untuk meningkatkan penerimaan baru sekolah kedokteran, mengatakan bahwa komunitas medis tidak cukup berkonsultasi.

Presiden Yoon Suk Yeol telah mengatakan bahwa rencana tersebut, yang mendapat dukungan luas di kalangan penduduk Korea, tidak bisa dibahas dan tidak ada alasan bagi dokter meninggalkan pekerjaan mereka.

(Penulis Jack Kim; Editing oleh Jacqueline Wong dan Miral Fahmy)