Pemerintah kota Seoul mengeluarkan peringatan teks yang menasihati orang untuk tetap di dalam ruangan dan berhati-hati terhadap benda-benda yang jatuh dari langit.
Korea Selatan mengatakan bahwa telah mendeteksi balon yang kemungkinan membawa sampah yang diluncurkan oleh Korea Utara, dalam gelombang terbaru dari kampanye yang sudah berlangsung beberapa bulan yang Pyongyang klaim sebagai balas dendam terhadap aktivis sipil Korea Selatan yang terbangkan selebaran propaganda melintasi perbatasan.
Rantai Angkatan Bersenjata Korea Selatan mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu bahwa sejumlah tidak ditentukan balon bisa mencapai Provinsi Gyeonggi utara, di utara ibu kota, Seoul.
Rantai AD menyarankan warga bahwa jika mereka melihat balon yang jatuh, mereka harus melapor ke polisi atau militer dan tidak menyentuhnya.
Pemerintah kota Seoul mengeluarkan peringatan teks bahwa balon-balon tersebut telah terlihat dan menyarankan orang untuk tetap di dalam ruangan dan berhati-hati terhadap benda-benda yang jatuh dari langit. Sejauh ini belum ada laporan tentang cedera atau kerusakan.
Sejak akhir Mei, Korea Utara telah meluncurkan ribuan balon sampah sebagai respon terhadap selebaran anti-Pyongyang yang dikirim oleh pembelot dan aktivis Korea Utara di Korea Selatan.
Kali terakhir Pyongyang meluncurkan balon berisi sampah adalah pada 10 Agustus.
Satu balon yang diyakini dikirim oleh Korea Utara, membawa berbagai benda termasuk yang kemungkinan sampah, terlihat di Incheon, Korea Selatan, 2 Juni 2024 [File: Yonhap via Reuters]
Korea Utara sensitif terhadap selebaran dari aktivis tentang kehidupan di luar negara karena takut bahwa informasi tersebut bisa menjadi ancaman bagi pemimpin negara tersebut, Kim Jong Un.
Sebelumnya balon keluaran Korea Utara telah menjatuhkan kertas bekas, serpihan kain, dan puntung rokok.
Pada bulan Juli, satu balon yang berisi sampah jatuh di kompleks kepresidenan Korea Selatan, menimbulkan kekhawatiran tentang kerentanan fasilitas penting Korea Selatan.
Sebagai tanggapan terhadap balon-balon tersebut, militer Korea Selatan telah mulai menyiarkan siaran propaganda anti-Pyongyang dan lagu K-pop di dekat perbatasan.
Gelombang terbaru peluncuran balon-balon ini datang setelah pemimpin Korea Selatan dan Selandia Baru mengecam program senjata Korea Utara di awal Rabu.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol dan Perdana Menteri Selandia Baru Christopher Luxon mengutuk pengejaran senjata nuklir dan misil balistik Pyongyang serta kerjasama militernya yang semakin meningkat dengan Rusia di tengah perang di Ukraina.
Ballon juga datang saat Korea Selatan melakukan latihan militer dengan Amerika Serikat dan melihat ke barat.