Skor Metastasis Paru-paru, Pindai, Tindakan CT scan dosis rendah pada dada merupakan metode satu-satunya untuk mengayun pasien untuk kanker paru-paru … [+] (Foto Oleh BSIP/Universal Images Group melalui Getty Images)
Universal Images Group melalui Getty Images
Kurang dari 20% (19,6%) dari orang Amerika yang memenuhi syarat untuk menjalani skrining kanker paru-paru mendapatkan tes yang mereka butuhkan, menurut penelitian yang dipublikasikan di JAMA Network Open. p>
Ini merupakan kontras yang sangat tajam dengan 70-75% orang Amerika yang menjalani skrining untuk kanker lain melalui tes seperti mamogram untuk kanker payudara atau kolonoskopi untuk kanker usus besar. Tingkat skrining rendah untuk kanker paru-paru sangat mengkhawatirkan karena kanker paru-paru adalah yang paling mematikan dari semua kanker, dan hampir separuh dari mereka yang menderita penyakit tersebut terdiagnosis ketika sudah menyebar ke luar paru-paru dan tingkat kelangsungan hidup rendah, menurut CDC. p>
Jadi mengapa tingkat skrining kanker paru-paru begitu buruk? Jawabannya tidaklah langsung dan kemungkinan adalah hasil dari beberapa faktor. p>
Pertama-tama, banyak orang Amerika bahkan tidak menyadari bahwa ada tes skrining untuk kanker paru-paru atau siapa yang sebenarnya memenuhi syarat. Tomografi terkomputasi dosis rendah dada adalah satu-satunya metode untuk menjalani skrining kanker paru-paru, dan melibatkan jenis sinar-x khusus yang mengambil gambar paru-paru Anda saat berbaring datar di atas meja dan melewati mesin. Skrining tahunan harus dilakukan bagi mereka yang berusia antara 50 dan 80 tahun, yang memiliki riwayat merokok 20 atau lebih pak/tahun, dan saat ini merokok atau telah berhenti dalam 15 tahun terakhir. P>
Menurut Survei Deteksi Dini 2023 yang dilakukan oleh Prevent Cancer Foundation, dua dari lima responden tidak dapat mengidentifikasi deskripsi yang akurat dari tes skrining kanker paru-paru, dan 44% tidak memahami definisi riwayat merokok pak/tahun. Kebingungan ini tentang apa tes skrining spesifik ini dan siapa yang sebenarnya memenuhi syarat bisa menjadi hambatan signifikan bagi banyak orang yang benar-benar bisa mendapatkan manfaat dari tes tersebut. p>
Untuk klarifikasi, 20 pak/tahun riwayat merokok berarti merokok satu pak rokok sehari selama 20 tahun, atau merokok 2 pak sehari selama 10 tahun. P>
Mungkin juga ada hambatan dari dokter perawat primer itu sendiri, karena banyak yang tidak melakukan diskusi dengan pasien mereka mengenai skrining kanker paru-paru. Dalam beberapa laporan, kurang dari 10% dokter secara teratur membahas skrining kanker paru-paru dengan pasiennya sesuai penelitian yang diterbitkan di Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention. Hal ini menegaskan perlunya para dokter memahami rekomendasi skrining kanker paru-paru serta memberikan penjelasan kepada pasien tentang pentingnya. P>
Meskipun Medicare dan sebagian besar perusahaan asuransi swasta men-cover skrining kanker paru-paru bagi mereka yang memenuhi syarat, masih bisa muncul hambatan yang signifikan untuk mendapatkan tes tersebut. Meskipun sebagian besar negara bagian mencakup skrining CT dosis rendah melalui Medicaid, beberapa negara bagian masih memerlukan persetujuan sebelumnya atau biaya mandiri sebelum mendapatkan tes. Hal ini dapat menyebabkan hambatan yang tidak perlu bagi individu untuk menerima tes penyelamat kehidupan. Akhirnya, stigma yang menyertai merokok, faktor risiko paling umum untuk kanker paru-paru, juga bisa menyumbang pada tingkat skrining yang rendah. Banyak perokok saat ini atau mantan perokok mungkin merasa dihakimi atau malu dengan mencari skrining, meskipun manfaat yang jelas yang terkait dengan skrining dini. Dinamai sebagai perokok oleh profesional kesehatan atau teman bisa menyebabkan kecemasan dan malu yang tidak perlu bagi banyak orang. P>
Mengatasi semua hambatan ini sangat penting untuk meningkatkan tingkat skrining kanker paru-paru. Ini bisa dilakukan dengan para ahli memberikan pesan yang jelas tentang kriteria kelayakan, yang pada gilirannya akan meningkatkan kesadaran tentang seberapa mematikan kanker paru-paru sebenarnya. Selain itu, penyedia layanan kesehatan harus proaktif dalam mendiskusikan manfaat dan risiko skrining kanker paru-paru dengan pasien, terutama mereka yang berisiko tinggi. Memperluas akses untuk skrining, terutama di daerah terpinggirkan dan pedesaan, juga bisa memungkinkan lebih banyak orang mendapatkan manfaat dari tes penyelamat kehidupan. Akhirnya, menurunkan stigma dengan membuat skrining secara normal dapat membantu orang merasa lebih nyaman dalam melakukan studi skrining kanker paru-paru. P>
Skrining dengan CT scan dosis rendah tahunan dapat mengurangi kematian akibat kanker paru-paru sebanyak 20% menurut American Lung Association. Kita perlu melakukan yang lebih baik untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa. P>