Sebuah pabrik kembang api meledak di tengah Thailand pada hari Rabu, menewaskan setidaknya 20 orang dan melukai banyak orang lain, menurut polisi Thailand.
Setelah ledakan, pabrik yang berada di tengah lapangan di Provinsi Suphan Buri runtuh, hanya menyisakan puing-puing, foto-foto yang diposting online oleh media Thailand menunjukkan.
“Tidak ada yang bisa keluar. Tidak ada yang bisa keluar,” kata seorang warga perempuan yang sedang menangis saat berbicara melalui ponselnya, dalam sebuah video yang diposting oleh Channel 7, sebuah penyiar Thailand.
Seorang warga lain yang diwawancarai oleh Channel 7 mengatakan ledakan begitu keras sehingga bisa terdengar hampir satu kilometer jauhnya.
Belum jelas apa yang menyebabkan ledakan, yang merupakan kecelakaan kedua dalam waktu kurang dari setahun. Kejadian pertama, yang juga melibatkan ledakan dan kebakaran, menewaskan satu orang pada November 2022 dan melukai tiga orang secara serius, menurut polisi Thailand.
Pada hari Rabu, Perdana Menteri Srettha Thavisin dari Thailand, yang berada di Davos, Swiss, meminta otoritas untuk memberikan pembaruan setiap jam. Kepala kepolisian Thailand, Jenderal Torsak Sukvimol, mengatakan bahwa ia telah memerintahkan penyelidikan terhadap kasus ini.
Pabrik itu memiliki izin untuk beroperasi, menurut Channel 3, sebuah jaringan televisi, yang juga melaporkan bahwa pemilik pabrik, istri, dan anak-anak mereka tewas dalam ledakan.
Kembang api sering digunakan dalam perayaan di Thailand. Untuk memenuhi permintaan, perusahaan kadang membuat dan menyimpannya dalam kondisi yang tidak aman.
Ryn Jirenuwat dan Muktita Suhartono berkontribusi dalam pelaporan.