Ledakan gas di ibukota Kenya menewaskan dua dan melukai ratusan Translate to Indonesian: Ledakan gas di ibukota Kenya menewaskan dua dan melukai ratusan

Sebuah ledakan gas besar di ibu kota Kenya, Nairobi, telah menewaskan setidaknya dua orang dan melukai ratusan lainnya. Tabung gas sedang diisi ulang di sebuah pabrik di distrik Embakasi ketika ledakan terjadi tepat sebelum tengah malam (21:00 GMT), kata pemerintah. Video menunjukkan api besar meluas dekat dengan blok-blok apartemen.

Palang Merah Kenya mengatakan 271 orang telah dibawa ke “fasilitas kesehatan” di seluruh ibu kota, dan 27 orang lainnya dinilai di lokasi kejadian. Penyebab ledakan masih dalam proses penelitian.

Juru bicara pemerintah Isaac Mwaura mengatakan ledakan itu terjadi di perusahaan Kentainers ltd near Kabansora di Embakasi. “Perusahaan tersebut sedang mengisi ulang tabung gas ketika api merembet dan beberapa orang terluka dan dibawa ke rumah sakit,” tulisnya di X. “Bangunan tempat perusahaan berada mengalami kerusakan parah. Penyebab kebakaran masih belum diketahui. Masyarakat dihimbau untuk menghindari daerah tersebut karena operasi penyelamatan sedang berlangsung termasuk mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan ke daerah tersebut.”

Kebakaran dilaporkan telah merambat melalui beberapa kompleks apartemen, menyebabkan kekhawatiran jumlah korban dapat meningkat lebih lanjut.

Saksi mata memberi tahu media lokal bahwa mereka merasakan guncangan setelah ledakan. Salah seorang yang terluka, Boniface Sifuna, menjelaskan apa yang terjadi kepada kantor berita Reuters: “Saya terbakar oleh tabung gas yang meledak saat saya mencoba melarikan diri,” katanya. “Itu meledak tepat di depan saya dan dampaknya menjatuhkan saya dan apinya meliputi saya. Saya beruntung saya cukup kuat untuk melarikan diri.”

Seorang saksi mata yang tidak ingin disebutkan namanya kepada surat kabar Nation menggambarkan “ledakan besar, bola api besar, orang-orang berteriak dan lari ke mana-mana karena takut ada ledakan lebih banyak.”

Seorang jurnalis Nation yang tinggal di wilayah tersebut mengatakan semua orang telah meninggalkan rumah mereka setelah ledakan itu.

Palang Merah Kenya mengatakan di media sosial bahwa kru telah “tanpa lelah melawan kobaran api.”

Penduduk berkumpul di lokasi ledakan saat tim pemadam kebakaran menangani kobaran api.