Ledakan mematikan mengguncang kota pelabuhan selatan Ukraina, Odesa, saat Presiden Volodymyr Zelensky bertemu dengan Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis.
Angkatan Laut Ukraina mengatakan lima orang tewas. BBC mengabarkan bahwa tidak ada yang terluka dari kedua delegasi.
Mitsotakis mengatakan bahwa mereka mendengar suara sirene dan ledakan.
Presiden Zelensky menyatakan bahwa Rusia “entah gila atau tidak mengendalikan apa yang dilakukan oleh pasukan teroris mereka”.
Selama konferensi pers bersama, Perdana Menteri Yunani mengungkapkan bahwa mereka mendengar suara sirene dan ledakan yang terjadi di dekat mereka. Mereka tidak memiliki waktu untuk mencari tempat perlindungan.
“Ini merupakan pengalaman yang sangat intens… Sangat berbeda membaca tentang perang di surat kabar, dan mendengarnya dengan telinga sendiri, melihatnya dengan mata sendiri,” tambahnya.
Zelensky menyatakan bahwa serangan itu menyebabkan “orang tewas dan terluka”, tetapi tidak memiliki angka yang pasti.
Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, mengecam keras “serangan kotor di Odesa” selama kunjungan para pemimpin.
Serangan tersebut terjadi setelah 12 orang – termasuk lima anak – tewas akibat serangan drone Rusia di Odesa pada hari Sabtu. Dua bayi yang belum genap satu tahun termasuk di antara korban tewas.
Selama pertemuan mereka di kota tersebut pada hari Rabu, Zelensky dan Mitsoutakis mengunjungi rumah yang rusak akibat serangan tersebut.
“Kehadiran saya di sini mencerminkan rasa hormat dunia bebas seluruhnya terhadap masyarakat Anda dan menegaskan komitmen Yunani untuk tetap berada di sisi Anda,” ujar Mitsotakis kepada presiden Ukraina.
Presiden Zelensky dan Perdana Menteri Mitsoutakis mengunjungi rumah yang rusak akibat serangan pada hari Sabtu.