Lima turis telah meninggal akibat keracunan metanol yang diduga di Laos. Korban-korbannya adalah seorang Amerika, dua orang Denmark, seorang Brit, dan seorang Australia. Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa mereka sedang memantau situasi dan memberikan bantuan konsuler. Beberapa turis telah meninggal akibat minum alkohol yang tercemar di Vang Vieng, Laos. Seorang Amerika, dua orang Denmark, seorang Brit, dan seorang Australia meninggal akibat keracunan metanol, menurut berbagai laporan. Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengkonfirmasi kepada Business Insider pada hari Kamis bahwa seorang warga AS telah meninggal di Vang Vieng dan bahwa lembaga tersebut sedang memantau situasi tersebut dan memberikan bantuan konsuler. Seorang juru bicara dari Kementerian Luar Negeri Britania Raya mengatakan kepada CNN, “Kami sedang mendukung keluarga seorang wanita Inggris yang meninggal di Laos, dan kami telah menghubungi pihak berwenang setempat.” Kementerian Luar Negeri Denmark mengatakan kepada CNN bahwa dua warga negara Denmark telah meninggal tapi tidak memberikan informasi lebih lanjut. Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengkonfirmasi pada hari Kamis bahwa seorang turis Australia berusia 19 tahun bernama Bianca Jones telah meninggal. “Ini adalah ketakutan terburuk setiap orangtua dan mimpi buruk yang tidak seharusnya dialami siapa pun,” kata Albanese. Dia juga mengatakan bahwa dia sedang berdoa untuk teman Jones, Holly Bowles, yang berada di rumah sakit di Thailand “berjuang untuk hidupnya.” Australian Broadcasting Corporation menulis bahwa pihak berwenang setempat di Laos sedang menyelidiki kasus ini dan mencoba mencari tahu dari mana alkohol tercemar berasal. Pemakaian metanol, jenis alkohol yang digunakan dalam produk pembersih, perekat, dan cat, dapat menyebabkan mual, muntah, serta gagal jantung dan pernapasan, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS. Vang Vieng, sebuah kota kecil di tengah Laos, adalah tujuan populer bagi para backpacker. Kota tersebut dikelilingi oleh pegunungan, gua, dan sungai. Perwakilan Kantor Luar Negeri Britania Raya, Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia, Kementerian Luar Negeri Denmark, dan kedutaan Laos di Singapura tidak memberikan tanggapan atas permintaan komentar dari Business Insider, yang dikirim di luar jam kerja.