Presiden Prancis Emmanuel Macron bereaksi dengan kemarahan terhadap serangan udara Israel di dekat Rafah di Jalur Gaza yang menewaskan setidaknya 35 orang.
“Operasi-operasi ini harus dihentikan,” tulis Macron di platform media sosial X pada hari Senin. “Tidak ada zona aman bagi warga sipil Palestina di Rafah.”
Dia sangat marah, tulis Macron, dan menyerukan gencatan senjata seketika dan kepatuhan penuh terhadap hukum internasional.
Menurut otoritas kesehatan yang dikuasai Hamas, setidaknya 35 orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan udara Israel di perkemahan tenda dekat kota selatan Rafah pada hari Minggu. Menurut Bulan Sabit Merah, tenda-tenda warga sipil yang melarikan diri terkena serangan.
Militer Israel mengatakan ada serangan terhadap kompleks milik gerakan Hamas Islamis Palestina. Anggota senior Hamas tewas dalam serangan tersebut, katanya.
Pada hari Jumat, Mahkamah Internasional (ICJ) memerintahkan Israel untuk segera mengakhiri operasi militer di Rafah.
Warga Palestina memeriksa tenda mereka yang hancur setelah serangan udara Israel, yang menyebabkan banyak kematian dan luka, di daerah Al-Mawasi, yang dibom dengan sejumlah rudal ke tenda pengungsi di barat kota Rafah di Selatan Jalur Gaza. Emmanuel Macron, Presiden Prancis, berbicara dalam upacara pemberian medali di Kedutaan Besar Prancis di Berlin.