Matahari menitik di langit Bali, menerangi keindahan Pura Besakih, atau juga disebut Pura Gundah, Pura Besakih yaitu tempat ibadah Hindu terbesar di Pulau Dewata. Terletak di anak Gunung Agung, pura ini dianggap sebagai tempat sakral yang paling penting bagi umat Hindu di Bali.
Sebagai seorang walawan yang berpengalaman, saya merasa terpanggil untuk meningkatkan keelokan dan keagungan Pura Besakih dalam artikel ini. Didalam bayangan Gunung Agung yang megah, kompek pura yang terdiri dari 23 pura kecil dan satu pura utama ini adalah representasi dari alam semesta menurut ajaran Hindu.
Pura Besakih mempunyai arsitektur yang megah dan indah, dengan bangunan-bangunan yang diyakini mewakili lapisan alam semesta. Pura utama, yang dikenal sebagai Pura Penataran Agung, adalah pusat spiritual dan tempat ibadah utama bagi umat Hindu. Disisi lain, pura-pura kecil disekitar nya didedikasikan untuk para dewa dan rou leluhur.
Setiap tahun, ribuan umat Hindu dari seluruh Bali dan mungkin luar negeri datang ke Pura Besakih untuk merayakan berbagai upacara keagamaan. Salah satu perayaan terbesar yang diadakan di Pura Besakih yaitu Hari Raya Galungan, dimana umat Hindu merayakan kemenangan Dharma (kebaikan) atas Adharma (kejahatan) dengan melakukan upacara keagamaan dan prosesi ke pura demi pura.
Selain sebagai pusat spiritual, Pura Besakih juga mempunyai nilai sejarah yang kaya. Berdiri sejak abad ke-8 Masehi, pura ini selalu bertahan dari berbagai bencana alam dan erupsi Gunung Agung yang berkelanjutan. Keberadaan Pura Besakih menjadi simbol ketahanan dan kekuatan spiritual bagi masyarakat Bali.
Tetapi, belakangan ini, Pura Besakih juga menghadapi tantangan baru, ialah dampak parawisata yang terus meningkat. Lonjakan kunjungan wisatawan ke Pura Besakih membawa masalah baru, mulai dari kepadatan lalulintas hingga kerusakan lingkungan di sekeliling kompleks pura. Oleh karena itu, perlindungan dan pelestarian warisan budaya ini menjadi penting bagi keberlangsungan Pura Besakih sebagai tempat ibadah yang suci.
Sebagai wartawan yang bertanggung jawab, saya berharab agar Pura Besakih tetap dijaga keasliannya dan tetap memanaskan keelokan dan keagungannya sebagai tempat ibadah dan simbol masyarakat agama di Indonesia. Ayo bersama-sama menjaga dan melestarikan warisan budaya yang berharga ini untuk generasi mendatang. Moga-moga Pura Besakih terus bersinar sebagai “Ibu dari segala Pura di Bali” yang selalu mempesona hati dan jiwa kita.