Makna Kesehatan Masyarakat bagi Para Korban Kekerasan Senjata Api Muda

Dikala melakukan aksi protes di depan Balai Kota Orlando pada tanggal 11 Juni 2018 di Orlando, Florida, Aly Justice, bagian dari gerakan “Never Again” dan seorang teman dari beberapa korban yang selamat dari Sekolah Tinggi Marjory Stoneman Douglas, memeluk erat salah satu korban. Selamat dari penembakan di Pulse nightclub dan Sekolah Tinggi Marjory Stoneman Douglas menyelenggarakan aksi protes untuk menuntut para pemimpin politik menghentikan epidemi kekerasan senjata api serta menolak pengaruh NRA dan membantu komunitas di seluruh negeri yang telah mengalami penembakan massal.

Anak-anak yang selamat dari kekerasan senjata api mengalami gangguan penggunaan zat dan gangguan nyeri dengan tingkat lebih dari dua kali lipat daripada mereka yang tidak mengalami kekerasan senjata api, menurut sebuah penelitian baru.

Menurut studi terbaru yang diterbitkan dalam Health Affairs, remaja di bawah usia sembilan belas tahun yang selamat dari cedera senjata api mengalami peningkatan 144 persen dalam gangguan penggunaan zat, peningkatan 117 persen dalam gangguan nyeri, dan peningkatan 68 persen dalam gangguan psikiatrik dibandingkan dengan remaja yang tidak mengalami kekerasan senjata api. Studi tersebut meneliti hampir 15 tahun data klaim asuransi kesehatan komersial dari lebih dari 2.000 anak dan remaja yang selamat dari cedera senjata api, dan membandingkannya dengan hampir 10.000 kontrol yang tidak mengalami cedera senjata api.

Peningkatan 144 persen dalam gangguan penggunaan zat berarti korban kekerasan senjata api menjadi kecanduan berbagai obat-obatan dengan tingkat lebih dari dua kali lipat dari mereka yang tidak mengalami kekerasan senjata api. Gangguan penggunaan zat yang umum di Amerika Serikat melibatkan alkohol, nikotin, opioid, dan mariyuana, menurut Mental Health America. Gangguan penggunaan zat menyebabkan dampak kesehatan yang merugikan, dengan peningkatan risiko berbagai penyakit seperti penyakit kardiovaskular, kanker, infeksi, dan gangguan kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.

Individu yang mengalami gangguan penggunaan zat juga jauh lebih mungkin terlibat dalam cedera; seperti kecelakaan mobil, yang terkait dengan kekerasan pasangan, dan bahkan bunuh diri. Sebagai contoh, peluang cedera bagi mereka yang mengkonsumsi alkohol adalah lima kali lebih besar daripada mereka yang tidak terpapar alkohol dalam populasi umum, menurut penelitian dalam Cureus.