Seorang calon kuat untuk menjadi penasihat keamanan nasional di administrasi Donald Trump dilaporkan mundur dari perburuan setelah mengetahui bahwa dia harus bekerja dengan Sebastian Gorka, pilihan Trump sebagai penasihat kontra-terorisme. Kemundurannya ditafsirkan sebagai ketidaknyamanan yang disebabkan oleh kemungkinan kembali Gorka ke Gedung Putih. Gorka, yang dipecat dari administrasi pertama Trump, dituduh memiliki Islamophobia. Munculnya Anton yang menganggap Gorka sebagai anatema menunjukkan perbedaan pandangan mereka tentang Islam. Gorka juga mendukung larangan perjalanan Muslim pada administrasi pertama Trump dan menyebut Islam sebagai ancaman untuk peradaban Barat. Menurutnya, FBI harus menyelidiki Gorka. Gorka, seorang warga negara Amerika-British, juga mendapat kritik atas penampilannya dengan medali kehormatan dari organisasi nasionalis Hongaria, Vitézi Rend. Pandangan Gorka tentang Islam menolak interpretasi yang mengakui akar ajaran terorisme Islamis. Dalam video setelah serangan Hamas ke Israel, dia menyarankan Israel untuk membunuh semua anggota Hamas.