Menteri Kehakiman akan mengumumkan rencana untuk mengatasi krisis kelebihan penjara di Inggris dan Wales, dengan kekhawatiran bahwa penjara akan kehabisan tempat dalam beberapa minggu ke depan. Shabana Mahmood diharapkan akan mengumumkan langkah-langkah darurat yang bisa termasuk mengurangi waktu sebelum beberapa narapidana secara otomatis dibebaskan. Ia diharapkan akan berargumen bahwa tingkat kelebihan penjara, yang dijelaskan oleh Kementerian Kehakiman sebagai “catastrophic”, memerlukan “tindakan segera” untuk “menarik kembali sistem keadilan dari tepi kehancuran total.” Pada hari Kamis, perdana menteri mengatakan bahwa skala masalah ini “Lebih buruk dari yang saya kira” dan mengungkapkan kemarahan karena dihadapkan pada mengambil langkah darurat begitu awal dalam masa kepemimpinnya. Menanggapi pertanyaan dalam pertemuan Nato, Keir Starmer menyebut krisis ini “tidak bisa dimaafkan” dan menunjukkan “ketidaktanggungjawaban besar” dari pemerintahan sebelumnya. Salah satu langkah yang diharapkan akan diumumkan pada hari Jumat adalah pengurangan jumlah masa tahanan yang harus dilakukan seorang narapidana sebelum dibebaskan secara otomatis. Sebagian besar narapidana saat ini menjalani 50% dari masa hukumannya di penjara, dengan 50% sisanya dijalani dengan lisensi dan di bawah ancaman untuk dikembalikan ke penjara jika melanggar kondisi pembebasan bersyarat.