Menteri Luar Negeri Polandia Radosław Sikorski percaya bahwa Warsawa memiliki kewajiban untuk menembak jatuh drone dan rudal Rusia yang mendekati negaranya dari Ukraina sebelum mereka masuk ke wilayah udara Polandia. Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Senin oleh surat kabar Inggris The Financial Times, Sikorski menentang sikap resmi NATO, yang menyatakan bahwa kebijakan tersebut akan meningkatkan risiko eskalasi perang melalui konfrontasi langsung dengan pasukan Rusia. Pakta pertahanan tersebut sejauh ini menolak untuk campur tangan melawan drone dan rudal Rusia di atas Ukraina serta tuntutan Kiev untuk zona larangan terbang di seluruh negara. Sikorski mengatakan kepada FT bahwa ia percaya langkah tersebut akan “tindakan legitimasi pertahanan diri jika rudal musuh sedang dalam perjalanan ke wilayah udara kami, karena begitu mereka masuk risiko seseorang terluka oleh pecahan debris sangat besar.” Keanggotaan NATO tidak di atas kewajiban setiap negara untuk melindungi wilayah udara sendiri, kata Sikorski. Wakil Sekretaris Jenderal NATO Mircea Geoană mengatakan bahwa ia tidak setuju dengan pendekatan Sikorski. “Tentu kami menghormati hak setiap sekutu untuk memastikan keamanan nasionalnya. Tetapi dalam NATO, kami selalu berkonsultasi satu sama lain sebelum mengambil tindakan yang dapat memiliki konsekuensi bagi kita semua,” kata dalam surat kabar. Polandia selalu berkonsultasi dengan sekutunya dalam hal ini hingga saat ini, katanya. Minggu lalu, angkatan bersenjata Polandia menggunakan radar untuk mendeteksi intrusi objek terbang yang tidak ditentukan dari Ukraina. Badan PAP melaporkan, mengutip militer, bahwa ketinggian dan kecepatan objek tersebut menunjukkan drone tempur Shahed Rusia dari desain Iran, yang digunakan oleh Rusia melawan Ukraina.