Kali ini, banyak aktris dan pakar mengatakan bahwa mereka merasakan adanya perubahan dalam persepsi.
“Sesuatu yang sangat dalam dan sangat terang sedang terjadi,” kata aktris Anouk Grinberg. “Orang-orang yang membela korban tidak lagi dianggap sebagai musuh dan hiu-hiu yang memburu pria.”
Sebuah asosiasi aktris, A.D.A., dibentuk pada tahun 2021 untuk melakukan lobi perubahan di industri, termasuk untuk memiliki koordinator intimitas – para profesional yang membantu aktor dan kru film mengelola adegan seks – di set sebagai praktik standar. Anggota mengatakan bahwa mereka telah dibanjiri oleh pelamar untuk bergabung dengan asosiasi, serta oleh korban yang menawarkan kesaksiannya.
“Perbedaannya sekarang,” kata Clémentine Poidatz, anggota A.D.A, “adalah orang mendengarkan.”
Tanda-tanda sikap yang berubah sulit diukur. Tetapi Nyonya Godrèche, yang pernah menjadi bintang film di Prancis sebelum pindah ke Amerika Serikat sepuluh tahun yang lalu, telah menerima sambutan emosional dari para pemirsa yang berpengaruh, termasuk anggota komite di baik Senat Prancis maupun Majelis Nasional.
Dalam sebuah dengar pendapat publik, Erwan Balanant, seorang anggota parlemen sentris, mengatakan ia merasa malu karena mencintai film yang dibintangi olehnya ketika mereka masih remaja. Dia tidak lagi melihatnya dengan cara yang sama, tambahnya.
Nyonya Godrèche juga diundang untuk memberi pidato di Césars, penghargaan film Perancis yang setara dengan Oscar, empat tahun setelah memberikan hadiah sutradara terbaik kepada Roman Polanski, yang melarikan diri dari Amerika Serikat pada tahun 1978 setelah mengakui bersalah atas hubungan seks yang tidak sah dengan seorang gadis berusia 13 tahun.
Di acara tersebut, Nyonya Godrèche, menyampaikan pidato kepada para bintang film dan pejabat yang berpengaruh, bertanya bagaimana mereka dapat secara kolektif menerima bahwa “seni yang begitu kita cintai, seni yang mengikat kita” digunakan sebagai kedok untuk menyalahgunakan gadis-gadis.