TEL AVIV (Reuters) – Militer Israel mengatakan sedang menyelidiki serangan drone yang terjadi di pusat Tel Aviv pada dini hari Jumat namun tidak memicu sirene udara.
Ledakan terjadi beberapa jam setelah militer Israel mengkonfirmasi telah membunuh seorang komandan senior milisi Hezbollah yang didukung oleh Iran di selatan Lebanon.
“Penyelidikan awal menunjukkan bahwa ledakan di Tel Aviv disebabkan oleh jatuhnya target udara, dan tidak ada sirene yang diaktifkan. Insiden ini sedang dalam tinjauan mendalam,” kata militer dalam sebuah pernyataan.
Militer menyatakan patroli udara telah ditingkatkan untuk melindungi wilayah udara Israel namun tidak menjatuhkan langkah-langkah baru dalam pertahanan sipil.
Jubir militer militan Houthi Yaman, yang seperti Hezbollah didukung oleh Iran, mengatakan di situs media sosial X bahwa kelompok tersebut akan mengungkap rincian tentang operasi militer yang ditujukan ke Tel Aviv.
Polisi mengatakan jasad seorang pria ditemukan di sebuah apartemen dekat lokasi ledakan dan mengatakan bahwa keadaan tersebut sedang diselidiki.
Rekaman dari lokasi menunjukkan pecahan kaca berserakan di trotoar kota saat kerumunan penonton berkumpul di dekat bangunan yang terdapat bekas ledakan. Lokasi tersebut dikepung dengan garis polisi.
Hezbollah dan Houthi telah meningkatkan serangan terhadap Israel dan target-barat, mengklaim bahwa mereka bertindak sebagai solidaritas dengan Palestina setelah Israel menginvasi Jalur Gaza menyusul serangan militan Hamas ke selatan Israel.
(Pelaporan oleh James Mackenzie; Pengeditan oleh Christopher Cushing dan Christian Schmollinger; pengeditan oleh Miral Fahmy)