SEOUL (Reuters) – Tentara Korea Selatan menembakkan tembakan peringatan setelah prajurit Korea Utara melintasi Garis Demarkasi Militer di dekat perbatasan pada hari Selasa, menurut Kepala Staf Gabungan negara tersebut (JCS).
Sebanyak 20 hingga 30 prajurit melanggar garis tersebut sejauh 20 meter (65 kaki) di dalam zona demiliterisasi pada hari Selasa pagi dan sejenak mundur ke utara setelah tembakan peringatan ditembakkan oleh Korea Selatan, menurut pejabat JCS.
JCS tidak menganggap pelanggaran tersebut disengaja, laporan agensi berita Yonhap.
Prajurit Korea Utara juga mengalami beberapa korban luka saat beraktivitas akibat ledakan ranjau darat di zona demiliterisasi, kata pejabat JCS kepada pers.
Angkatan Bersenjata Korea Utara telah melakukan berbagai aktivitas di sepanjang garis depan termasuk penempatan prajurit dan penanaman ranjau darat, kata pejabat JCS.
Aktivitas semacam ini tampaknya merupakan bagian dari upaya untuk memperketat pengendalian perbatasan dan mencegah warga Korea Utara membelot ke Selatan, kata pejabat.
“Tentara Korea Selatan … sedang memantau secara ketat aktivitas militer Korea Utara di area garis depan serta bekerja sama dengan Komando Perserikatan Bangsa-Bangsa,” pejabat tersebut dikutip mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Insiden tersebut terjadi ketika Presiden Rusia Vladimir Putin akan mengunjungi Korea Utara pada hari Selasa dan Rabu untuk pertama kalinya dalam 24 tahun, menurut kedua negara.
Minggu lalu, tentara Korea Selatan menembakkan tembakan peringatan setelah sekitar 20 prajurit Korea Utara sejenak melintasi perbatasan, kata pejabat Seoul.
(Dilaporkan oleh Hyunsu Yim; Diedit oleh Jacqueline Wong dan Michael Perry)