Ratusan warga desa di Myanmar berjalan atau berenang melalui air setinggi dagu, melarikan diri dari banjir parah di sekitar ibu kota terpencil, Naypyidaw, saat Vietnam mulai membersihkan setelah Typhoon Yagi.
Sebelah utara Vietnam, Laos, Thailand, dan Myanmar telah berjuang melawan banjir dan longsor pasca badai, yang melanda wilayah tersebut dengan hujan lebat ketika pertama kali menerjang wilayah tersebut akhir pekan lalu.
Total kematian di keempat negara tersebut mencapai 280, termasuk 233 di Vietnam dan 36 di Myanmar. Namun, dengan banyak orang yang hilang, diperkirakan akan terus meningkat.
Pihak pemadam kebakaran nasional Myanmar pada Jumat mengonfirmasi total kematian baru, sementara lebih dari 50.000 orang telah dipaksa meninggalkan rumah mereka.
“Kami berjalan melalui air yakni sepinggang pagi ini,” kata seorang wanita kepada AFP di desa Sin Thay.
“Kami sangat lapar dan haus. Sudah sekitar tiga hari kami tidak makan.”
Tentara menyelamatkan warga desa yang tenggelam di jaringan sungai dan aliran yang mengelilingi ibu kota yang luas, dengan beberapa terpaksa berjalan melalui air berwarna coklat yang dalam dan berlumpur.
Rumah-rumah dan kebun pisang serta tebu di sekitarnya semuanya terendam.
“Ini adalah pertama kalinya saya mengalami banjir seperti ini,” kata seorang pria di dekat desa, di mana orang-orang berkumpul di dekat jembatan kecil.
“Kami tidak punya waktu untuk bersiap. Pengalaman yang sangat menakutkan.”
Media negara mengatakan banjir di sekitar ibu kota telah menyebabkan longsor tanah dan merusak menara listrik, bangunan, jalan, jembatan, dan rumah.
Di wilayah Mandalay, sekelompok warga desa naik gajah untuk mencapai daratan kering, dalam video yang diposting di media sosial.
Di ibu kota Vietnam, Hanoi, warga yang dilengkapi dengan sekop, sapu, dan selang keluar membersihkan puing-puing dan lumpur dari jalan setelah air yang membanjiri sebagian kota surut, dan matahari muncul untuk pertama kalinya setelah beberapa hari.
Sungai Merah melalui Hanoi mencapai tingkat tertinggi dalam 20 tahun sebelumnya minggu ini saat hujan yang dibawa oleh Yagi mengalir keluar ke laut.
Sebanyak 130.000 orang dievakuasi di utara Vietnam sejak Yagi menerjang, dan lebih dari 135.000 rumah telah rusak, menurut otoritas.