Kadang-kadang pikiranku bisa menjadi musuh terburuknya sendiri. Jadi, dengan beberapa masalah tertentu, saya memilih untuk tetap tidak menyadarinya dengan mengabaikan apa yang tidak ingin saya berikan kekuatan. Contohnya, satu hal yang saya hindari adalah perubahan yang tak terhindarkan yang tanpa ragu saya alami sebagai seorang wanita berusia 40-an—perimenopause.
Bagian dari penghindaran saya berasal dari fakta bahwa saya masih merasa dan terlihat muda, dan saya belum siap untuk menghadapi kenyataan, yang tentu saja tidak mengubah apa pun. Kebanyakan ketidakpastian saya berasal dari kisah horor yang dibagikan oleh beberapa teman saya yang saat ini mengalami menopause atau akhirnya berhasil melewati masa itu. Sebagai catatan, tidak semua teman saya menderita. Namun gejala tampak bervariasi dan intensitasnya juga bervariasi, yang berarti saya tidak tahu bagaimana menetapkan ekspektasi saya.
Menopause didefinisikan secara medis sebagai siklus menstruasi terakhir setelah seorang wanita melewati 12 bulan tidak menstruasi (tanpa alasan lain). Ini terkait dengan setidaknya 34 gejala mulai dari perubahan mood, kekeringan vagina, penambahan berat badan, dan hot flashes yang terkenal. Kebanyakan wanita mengalami perubahan ini antara usia 40 dan 58 tahun. Sebelum menstruasi terakhir, bisa ada tahun-tahun transisi yang dikenal sebagai perimenopause yang dapat menyebabkan gejala seperti kehilangan ingatan, masalah vagina dan kandung kemih, serta penambahan berat badan—hanya sebagian kecil dari banyaknya gejala.
Masyarakat Menopause Amerika Utara memperkirakan 6.000 wanita di AS mencapai menopause setiap hari, dan sekitar 2 juta wanita per tahun. PBB memperkirakan 95 juta wanita berada di masa menopause di seluruh dunia pada tahun 2020 dan mengharapkan jumlah itu mencapai 1,65 miliar pada tahun 2050. Ketika Anda memikirkan angka-angka ini dan beragamnya gejala yang terkait dengan kondisi ini, seseorang tidak bisa tidak bertanya-tanya mengapa demografis ini tampaknya telah diabaikan secara historis dan mengapa membutuhkan waktu begitu lama untuk menawarkan solusi bagi titik-titik nyeri?
Untungnya, dalam beberapa tahun terakhir semakin banyak merek yang muncul untuk memulai percakapan tentang kesehatan dan kesejahteraan wanita yang menua, menciptakan komunitas, dan yang lebih penting, menawarkan solusi. Salah satu merek yang belum saya coba namun telah menjadikan misi mereka untuk menghilangkan stigma menopause adalah Stripes, merek gaya hidup “berumur” kecantikan dan kesehatan yang didirikan oleh aktris, aktivis, dan pengusaha Naomi Watts yang diluncurkan pada tahun 2022. Baru-baru ini saya berbicara dengan Watts melalui Zoom untuk mempelajari lebih lanjut tentang kemitraannya yang baru dengan L Catterton, sebuah firma investasi yang fokus pada konsumen, dan apa artinya bagi merek tersebut.