Sebanyak 70% dari anak-anak usia sekolah kembali ke sekolah pada bulan Agustus, bulan yang paling hangat dalam setahun di sebagian besar wilayah Amerika Serikat. Dengan proyeksi suhu yang diperkirakan jauh di atas rata-rata di hampir seluruh negeri, administrator sekolah, direktur olahraga, dan orangtua dihadapkan dengan tantangan untuk menavigasi dengan aman perpaduan panas ekstrem dan kalender akademik.
Suhu awal Agustus melonjak jauh di atas rata-rata di banyak bagian Amerika Serikat. Banyak kota di wilayah selatan negeri, dari Arizona hingga Florida, telah menghadapi suhu di atas 100 derajat Fahrenheit. Gelombang panas ini menimbulkan risiko kesehatan serius, terutama bagi anak-anak dan remaja. Laporan Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat baru-baru ini memperingatkan bahwa tubuh muda lebih sulit dalam mengatur suhu dan memproduksi keringat lebih lama. Mereka mungkin kurang menyadari sinyal tubuh mereka atau kurang mungkin untuk istirahat, membuat mereka lebih rentan daripada orang dewasa terhadap kelelahan panas dan penyakit panas.
Kinerja Akademik Terancam
Rata-rata usia bangunan sekolah di Amerika Serikat hampir 50 tahun, dan lebih dari seperempat dibangun sebelum tahun 1970. Diperkirakan 36.000 sekolah tersebut tidak memiliki unit pendingin udara. Hari-hari panas ekstrim tidak menjadi risiko kesehatan yang tinggi hanya dua dekade lalu. Sekarang, cukup berbahaya untuk menutup sekolah. Musim gugur lalu, Distrik Sekolah Philadelphia harus mengirim puluhan ribu siswa pulang dan menutup 74 bangunan ketika suhu melambung ke 90-an selama minggu pertama sekolah.
Panas memberikan dampak yang terukur pada fungsi kognitif dan kinerja akademik. Sebuah studi Harvard menemukan bahwa siswa di sekolah tanpa pendingin udara mendapat skor lebih rendah pada tes standar yang diambil pada hari-hari panas dibandingkan dengan rekan-rekan mereka di kelas ber-AC. Para peneliti memperkirakan bahwa setiap kenaikan suhu selama tahun ajaran mengurangi jumlah yang dipelajari tahun itu sebesar 1%.
Sekolah sedang berusaha untuk mengatasi risiko terkait panas di dalam kelas dan beradaptasi untuk memastikan keselamatan siswa agar dapat mempertahankan lingkungan belajar yang produktif. Garis pertahanan pertama adalah tetap informasi cuaca. Sekolah semakin mengintegrasikan kesadaran cuaca ke dalam rutinitas harian mereka, dengan banyak mengimplementasikan sistem peringatan untuk menjaga komunitas sekolah tetap terinformasi tentang peringatan panas ekstrem dan merevisi jadwal sekolah bila diperlukan.
Di dalam kelas, sekolah beralih ke berbagai strategi. Bagi mereka yang cukup beruntung memiliki pendingin udara, mereka bekerja untuk menjaga suhu antara 70-75 derajat Fahrenheit, tempat pembelajaran optimal terjadi. Mereka yang tidak memiliki sistem pendinginan bergantung pada kipas angin, manajemen bayangan strategis, dan bahkan unit pendingin portabel untuk mengatur suhu kelas.
Untuk saat-saat ketika panas menjadi sangat mengganggu, sekolah menunjuk “zona pendingin,” pusat ber-AC di dalam gedung tempat siswa dapat istirahat sejenak dan mengatur suhu tubuh mereka. Ruang-ruang ini menjadi sama pentingnya dengan perpustakaan atau kantin selama peristiwa panas ekstrim. Beberapa daerah sedang bereksperimen dengan waktu mulai lebih awal atau setengah hari untuk menghindari panas siang. Bahkan kode berpakaian sekolah sedang longgar, memungkinkan siswa untuk mengenakan pakaian lebih sejuk dan bernapas saat gelombang panas terpanas.
Pendidikan panas juga memiliki peran krusial. Di negara-negara seperti Arizona dan lainnya, banyak sekolah sedang meluncurkan program pendidikan keselamatan panas untuk siswa, staf, dan pelatih. Inisiatif-inisiatif ini membekali komunitas sekolah untuk mengenali penyakit terkait panas dan merespons dengan cepat dengan rencana tindakan darurat yang telah dipraktikkan dengan baik.
Atlet Pelajar dan Risiko Panas
Taruhan lebih tinggi untuk keselamatan fisik para atlet pelajar yang bermain olahraga outdoor. Penelitian telah menemukan bahwa penyakit panas adalah penyebab utama kematian dan cacat di antara atlet pelajar SMA di Amerika Serikat. Aklimatisasi yang tepat, hidrasi, dan pemantauan kritis saat atlet muda kembali berlatih di tengah panas akhir musim panas.
Di lapangan atletik, pelatih menerima pendekatan latihan yang lebih bertahap, secara perlahan meningkatkan intensitas dan durasi latihan untuk membantu siswa beraklimatisasi dengan panas. Direktur olahraga beralih ke praktik pada jam yang lebih dingin, seringkali berkumpul dengan tim di pagi atau sore hari. Banyak juga menggunakan teknologi, menggunakan bacaan suhu globe bola basah untuk membuat keputusan berdasarkan data tentang kondisi aman untuk kegiatan luar ruangan.
Menyeimbangkan Produktivitas dan Keselamatan
Meskipun prestasi akademik dan pengembangan atletik penting, keselamatan siswa selalu menjadi prioritas utama. Dengan perencanaan dan adaptasi yang tepat, pendidik dapat menjaga lingkungan belajar yang produktif bahkan selama peristiwa panas ekstrem. Sekolah di seluruh negeri sedang menyadari keuntungan positif dari berinvestasi dalam strategi mitigasi panas dalam bentuk peningkatan skor ujian, absensi yang berkurang, dan biaya perawatan kesehatan yang lebih rendah yang terkait dengan insiden terkait panas. Penelitian telah menemukan bahwa manfaat akademik dari pemasangan pendingin udara di sekolah lebih besar dari biaya di sebagian besar zona iklim Amerika Serikat.
Ketika perubahan iklim meningkatkan frekuensi dan intensitas gelombang panas, mengembangkan protokol manajemen panas yang efektif di tingkat federal dan lokal sangat penting untuk operasi sekolah. Dengan menerapkan strategi adaptif jangka pendek dan perbaikan infrastruktur jangka panjang, sekolah dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman yang mendukung kesuksesan siswa baik di dalam kelas maupun di lapangan.