Laporan yang dikeluarkan oleh Integrated Food Security Phase Classification (IPC) pada Jumat menyatakan bahwa warga Gaza Utara terancam oleh “kemungkinan kelaparan ekstrem yang mendekati dan substansial.” Organisasi mendefinisikan kelaparan sebagai situasi di mana setidaknya 20 persen rumah tangga di area tertentu mengalami kekurangan makanan yang ekstrim. Kelaparan ekstrem kemungkinan akan terjadi antara bulan November 2024 dan April 2025, diprediksi oleh IPC, dengan menyoroti bahwa akses makanan berada pada “tingkat kritis dan terus memburuk.”
Gaza telah berada dalam konflik sejak serangan teroris Hamas pada 7 Oktober 2023. Respon terus menerus Israel terhadap penculikan sandera memicu ketegangan dengan negara-negara sekitar seperti Lebanon dan Iran.
“Sudah jelas bahwa skenario terburuk yang dikembangkan oleh tim analisis kini sedang berlangsung di area di Gaza Utara,” tulis IPC dalam laporannya. “Dapat diasumsikan bahwa kelaparan, kekurangan gizi, dan mortalitas berlebih akibat kekurangan gizi dan penyakit, sedang meningkat dengan cepat di area-area ini. Ambang kelaparan mungkin telah terlewati atau akan segera terjadi.”
Badan seperti Oxfam, organisasi non-pemerintah Britania Raya yang didedikasikan untuk mengurangi kemiskinan global, telah menggema kekhawatiran IPC.
“Situasi di Gaza Utara sekarang sudah di luar kata-kata dan keluarga di sana benar-benar tidak punya makanan. Di Gaza Selatan, situasinya juga terus memburuk, dengan hampir tidak ada makanan tersisa di pasar di Deir El Balah,” kata Direktur Oxfam untuk Timur Tengah Sally Abi Khalil dalam sebuah pernyataan.
“Kelaparan telah mengintai selama bulan-bulan dan lembaga kemanusiaan seperti Oxfam telah berulang kali memperingatkan betapa mengerikannya situasi ini, namun kami terus diblokir untuk mendapatkan cukup bantuan ke Gaza.”
Baru-baru ini Israel meloloskan undang-undang yang melarang Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa beroperasi di wilayahnya di parlemen pada 28 Oktober. IPC mendorong pemerintah negara itu untuk bertindak dengan menyediakan makanan kepada masyarakat di Gaza dalam beberapa hari ke depan.
“Ada kerentanan penduduk yang ada, dan meningkat setelah lebih dari setahun perang, dengan penduduk yang terusir berkali-kali akibat konflik atau perintah evakuasi, dan penghancuran infrastruktur sipil secara besar-besaran,” tulis IPC.
“Kecepatan penurunan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan penyimpangan dari skenario yang paling mungkin memerlukan tanggapan yang sangat mendesak – dalam hitungan hari bukan minggu.”