Pasukan Israel terus menggempur beberapa wilayah di seluruh Jalur Gaza yang terkepung, menewaskan puluhan warga Palestina, sementara penduduk melaporkan serangan semalam di Rafah di bagian selatan enklaf tersebut.
Serangan Israel di Gaza menewaskan 60 warga Palestina dan melukai 140 dalam periode pelaporan 24 jam terakhir, kata Kementerian Kesehatan Gaza pada hari Rabu.
Mereka mengatakan banyak korban masih terperangkap di bawah reruntuhan karena ambulans dan petugas medis tidak bisa mencapainya.
Penduduk menyebut pertempuran semakin intensif di lingkungan Tal as-Sultan di barat Rafah, di mana tank-tank juga mencoba memaksa jalan mereka ke utara di tengah bentrokan sengit. Sayap bersenjata Hamas dan Jihad Islam Palestina mengatakan para pejuang mereka menyerang pasukan Israel dengan roket anti-tank dan bom artileri.
Sejak awal Mei, pertempuran darat telah difokuskan di Rafah, yang berbatasan dengan Mesir di tepi selatan Gaza, di mana sekitar separuh dari 2,3 juta penduduk kawasan tersebut telah mengungsi setelah melarikan diri dari daerah lain. Sebagian besar telah harus melarikan diri lagi.
Al Jazeera melaporkan dari Deir el-Balah, Hani Mahmoud mengatakan 24 jam sebelumnya “keras, berdarah, dan sangat brutal bagi warga Palestina di Gaza”.
“Ada serangan lebih banyak di area padat penduduk, baik di bagian utara Strip, kawasan tengah Nuseirat, atau lebih ke bagian selatan Gaza, di mana militer Israel masih beroperasi agresif, menghancurkan dan meruntuhkan secara sistematis rumah-rumah tempat tinggal di kota Rafah,” ujar Mahmoud.
Petugas medis mengatakan dua warga Palestina tewas dalam satu serangan misil Israel di Rafah.
Militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan pasukannya membunuh seorang pejuang Hamas dan pesawat tempur menyerang puluhan target di Rafah semalam, termasuk pejuang, struktur militer, dan sumur terowongan.
Kemudian pada hari Rabu, serangan Israel menewaskan delapan warga Palestina dan melukai yang lain di dekat kamp Jabalia di utara, salah satu dari delapan kamp pengungsi historis di Jalur Gaza, lapor agensi berita Palestina Wafa.
Di kamp pengungsi Nuseirat di pusat Jalur Gaza, tembakan tank menghantam apartemen, menewaskan sedikitnya lima orang dan melukai yang lainnya, kata petugas medis.
Lebih dari delapan bulan dalam serangan Israel terhadap Gaza, mediasi internasional yang didukung oleh AS, Qatar, dan Mesir gagal mencapai kesepakatan gencatan senjata. Hamas mengatakan setiap perjanjian harus mengakhiri perang dan menarik mundur penuh Israel dari Gaza, sementara Israel mengatakan hanya akan menerima jeda sementara dalam pertempuran sampai Hamas dihapuskan.