Kantor Berita Business Insider melaporkan bahwa TV negara China menayangkan latihan tempur di mana komando bersenjata menaiki skateboard listrik. Pasukan khusus angkatan laut juga menggunakan drone yang dirancang menyerupai elang dan burung gereja. Latihan dengan tembakan langsung itu diadakan untuk memperingati ulang tahun ke-97 Tentara Pembebasan Rakyat. Para komando khusus China memperlihatkan skateboard listrik, jet surfboard, dan perangkat lain dalam demonstrasi tempur yang disiarkan di televisi pada hari Kamis. TV milik China, China Military TV menyiarkan latihan tembak langsung yang diadakan di Akademi Infantri Nanchang di Jiangxi untuk memperingati ulang tahun ke-97 Tentara Pembebasan Rakyat. Dalam segmen TV tersebut, beberapa prajurit dari Komando Jiaolong, unit amfibi elit di bawah angkatan laut China, terlihat menaiki jet-powered surfboard di sebuah danau taman. Salah satu komando meluncurkan drone berkaki yang dirancang menyerupai burung gereja. Kemudian, beberapa komando bersenjata dengan senapan serbu keluar dari hutan ke arah skateboard bertenaga — yang dikatakan narator TV negara adalah listrik. Saat mereka melaju di jalan beraspal, seorang komando di depan rombongan memegang drone yang dirancang menyerupai elang raksasa. Drone tersebut akhirnya terbang setelah dilemparkan ke udara sambil mengoperasikan skateboard. Saat memasuki sebuah kawasan dengan target penembakan, salah satu tentara melepaskan drone portabel yang dibawa oleh empat propeler kecil, yang memburu ke arah tembok dan meledak. Para komando maju melalui sebuah lapangan dengan skateboard mereka, turun untuk menembak target dan melemparkan senter. Beberapa di antara mereka kemudian memperlihatkan sebuah ledakan pada struktur kayu lapis dan mengambil sebuah boneka, yang kemudian disimpan ke truk pickup. Tim keseluruhan kemudian berkumpul dan meninggalkan kawasan tersebut dengan truk tersebut. Demonstrasi di televisi lainnya termasuk penggunaan jetpack, mirip dengan yang diuji oleh Gravity Industries untuk Royal Marines Inggris, drone quadcopter pemantauan, dan drone yang dikendalikan jarak jauh yang merobek target kertas. Meskipun belum digunakan secara luas oleh militer besar lainnya, kendaraan listrik pribadi mulai muncul di zona konflik. Blogger militer Rusia baru-baru ini melaporkan bahwa pasukan Rusia di Ukraina telah menggunakan sepeda motor listrik untuk bergerak dengan tenang antar posisi. Di Donbas, milisi pro-Rusia juga dilaporkan menggunakan sepeda motor untuk menghindari terdeteksi oleh drone. Pertempuran di Ukraina telah meningkatkan minat di seluruh dunia terhadap senjata yang lebih murah dan lebih fleksibel seperti drone orang pertama. Misalnya, Angkatan Darat AS meminta dalam anggaran fiskalnya untuk tahun 2025 sebesar $2,4 miliar untuk mengembangkan drone berbiaya rendah.